SOLOPOS.COM - Ilustrasi pembangunan tol.(jnktollroad.com)

Solopos.com, KLATEN—Tim pembebasan lahan jalan tol Solo-Jogja telah mencairkan Rp1,2 triliun uang ganti rugi (UGR) untuk warga Klaten terdampak jalan tol. Total UGR yang dicairkan sesi I jalan tol Solo-Jogja menembus Rp2,4 triliun.

“Kumulatif UGR yang sudah dicairkan hingga sekarang senilai Rp2,4 triliun [Kartasura-Purwomartani]. Dari jumlah tersebut, separuhnya untuk membebaskan lahan di Klaten. Jadi, UGR yang dicairkan di Klaten sudah menembus angka Rp1,2 triliun,” kata salah seorang staf Pejabat Pembuat Komitmem (PPK) Jalan Tol Solo-Jogja, Christian Nugroho, saat ditemui Solopos, di Desa Senden, Kecamatan Ngawen, Rabu (12/1/2022).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Christian Nugroho mengatakan tim pembebasan lahan jalan tol Solo-Jogja telah menyiapkan anggaran bersumber dari pemerintah senilai Rp3 triliun pada 2022. Sesuai rencana, anggaran tersebut difungsikan untuk membebaskan lahan sesi I dan II jalan tol Solo-Jogja. “Anggaran Rp3 triliun itu untuk Jateng dan DIY,” katanya.

Baca Juga: Aturan Jembatan Gantung Girpasang, Dilarang Selfie & Harus Jalan Kaki

Disinggung tentang pencairan UGR di Klaten, Christian Nugroho mengatakan pembebasan lahan jalan tol Solo-Jogja di Klaten masih difokuskan di Kecamatan Ngawen hingga akhir Januari 2022. Di Kecamatan Ngawen terdapat sembilan desa terdampak jalan tol Solo-Jogja. Masing-masing, Manjungan, Pepe, Ngawen, Senden, Gatak, Tempursari, Kahuman, Duwet, dan Kwaren.

“Bulan ini, kami merampungkan UGR di Kecamatan Ngawen terlebih dahulu. Setelah di Senden, nanti dilanjutkan ke Duwet dan Gatak. Bulan depan baru dilanjutkan musyawarah penetapan harga lagi di Karangnongko dan Kebonarum,” katanya.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Solopos.com, sesi I jalan tol Solo-Jogja menghubungkan Kartasura (Sukoharjo)-Purwomartani (Sleman). Di antara sesi I jalan tol ini, terdapat lahan terdampak jalan tol Solo-Jogja di wilayah Klaten. Luas tanah di Klaten yang terdampak jalan tol Solo-Jogja berkisar 4.071 bidang atau 3.728.114 meter persegi.

Baca Juga: Volume Sampah Wonogiri 297 Ton/Hari, Waspadai Bom Waktu!

Luas tersebut tersebar di 50 desa di 11 kecamatan. Masing-masing kecamatan yang akan dilintasi jalan tol, seperti Polanharjo, Delanggu, Ceper, Karanganom, Ngawen, Karangnongko, Klaten Utara, Kebonarum, Jogonalan, Manisrenggo, dan Prambanan.

Selain sesi I terdapat juga sesi II jalan tol Solo-Jogja, yakni menghubungkan Purwomartani-Gamping (Sleman). Sedangkan sesi III menghubungkan Gamping-Purworejo (Jawa Tengah).

Hal senada dijelaskan Kepala Seksi (Kasi) Pengadaan Tanah Badan Pertanahan Nasional (BPN) Klaten, Sulistiyono. Tim pembebasan lahan jalan tol Solo-Jogja bertekad merampungkan pembebasan lahan di pengujung 2022. Hal itu guna memperlancar pembangunan fisik jalan tol Solo-Jogja.

Baca Juga: Belum Diresmikan, Jembatan Gantung Girpasang Sedot Ribuan Pengunjung

“Pembayaran UGR di Klaten baru sampai di Desa Senden. Jumlah desa yang memperoleh UGR berkisar 21 desa. Sementara ini, paling banyak UGR-nya di Desa Kapungan, Kecamatan Polanharjo. Di sana kan untuk lingkar susun [bagian dari exit tol],” katanya.

General Manager Lahan dan Utilitas PT JMM, Muhammad Amin, mengatakan pembangunan fisik sesi I jalan tol Solo-Jogja ditarget rampung pada 17 Agustus 2023. “Hingga awal Januari 2022, pembangunan sesi I jalan Solo-Jogja sudah mencapai 20 persen,” katanya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya