SOLOPOS.COM - Ilustrasi perdagangan seragam sekolah. (JIBI/Solopos/Antara/Siswowidodo)

Solopos.com, WONOGIRI — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wonogiri menyiapkan anggaran lebih kurang Rp10 miliar untuk pengadaan seragam sekolah bagi siswa SD dan SMP pada tahun ini.

Namun, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Wonogiri belum dapat memastikan kebutuhan seragam apa saja yang akan ditanggung.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kepala Disdikbud Wonogiri, Yuli Bangun Nursanti, saat dimintai penjelasan detail rencana pengadaan seragam gratis, belum lama ini, mengatakan pihaknya masih menunggu instruksi Bupati lebih lanjut. Disdikbud belum dapat menentukan seragam apa saja yang akan diadakan.

Sasaran program juga belum ditentukan secara pasti apakah diperuntukkan bagi siswa SD dan SMP negeri saja atau juga siswa SD dan SMP swasta. Dia hanya memastikan anggaran program pemberian seragam gratis sudah disiapkan dalam APBD 2020.

“Seragam sekolah SD dan SMP ada beberapa jenis. Putih merah untuk SD, putih biru untuk SMP, ada juga batik, dan kaus olahraga. Nah, apakah nanti yang diberikan hanya putih merah dan putih biru atau semua jenis seragam diberi semua, kami belum tahu. Kami tentu akan berkoordinasi dengan Bupati dulu,” kata perempuan yang akrab disapa Bangun itu saat ditemui di Sekretariat Daerah (Setda) Wonogiri.

Sementara itu, Bupati Wonogiri Joko Sutopo dalam beberapa pertemuan dengan warga menyosialisasikan Pemkab tahun ini akan memberi bantuan seragam sekolah. Anggarannya lebih kurang Rp10 miliar yang masuk pada APBD 2020.

Menurut lelaki yang akrab disapa Jekek itu program pemberian seragam gratis bagi siswa satu paket dengan program sekolah gratis yang sudah diterapkan sejak 2018. Program pemberian seragam gratis dibuat karena banyak keluarga siswa, terutama dari keluarga kurang mampu, kesulitan memenuhi kebutuhan seragam anak mereka.

Di samping itu, Jekek memastikan program sekolah gratis terus bergulir. Teknisnya tak jauh berbeda dengan realisasi tahun-tahun sebelumnya, seperti program mengaver pelajar SD/MI dan SMP/MTs negeri maupun swasta.

Pelaksanaan di sekolah negeri, Pemkab menggelontorkan dana bantuan operasional daerah (bosda) berdasar indeks setiap siswa. Bosda untuk sekolah negeri dalam bentuk belanja langsung. Sementara, bosda untuk sekolah yang dinaungi Kantor Kemenag dan yayasan melalui mekanisme hibah.

Wonogiri Kebagian 10.000 Keping Blangko E-KTP, Pekan Depan Mulai Cetak

Informasi yang dihimpun , indeks bosda berdasar siswa, meliputi pelajar SD/MI Rp76.000/siswa/semester, indeks pelajar SMP/MTs Rp152.000/siswa/semester. Program ini kali pertama direalisasikan untuk semester I tahun tjaran 2018/2019 dengan anggaran Rp12,3 miliar.

Penggunaan bosda prinsipnya untuk memenuhi kekurangan BOS pusat dalam mencapai delapan standar nasional pendidikan, yakni untuk membiayai operasional pendidikan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya