SOLOPOS.COM - Sultan Hamengku Buwono X (dok)

Harianjogja.com, JOGJAPernikahan Gusti Kanjeng Raden (GKR) Hayu dan Kanjeng Pangeran Haryo (KPH) Notonegoro memiliki arti penting bagi kedua orangtuanya. Sang ayah, Sri Sultan Hamengku Buwono X pun mengakui betapa dia merasa lega sebagai orangtua.

“Ini terakhir. Tanggung jawab saya sebagai orangtua selesai.” Inilah kalimat yang dikeluarkan dari mulut Raja Kraton Jogja Sri Sultan Hamengku Buwono X, Sabtu (19/10/2013) siang dihadapan para wartawan yang hadir di Kompleks Bangsal Kencana.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pernyataan tersebut disampaikan Sultan seusai mengikuti prosesi gladi bersih pondongan Gusti Kanjeng Raden Hayu dan Kanjeng Pangeran Haryo Notonegoro. Pernikahan Gusti Hayu adalah yang terakhir dari kelima anak Sang Raja.

Kemarin, Sultan pun dengan sabar menemani putrinya mengikuti prosesi gladi bersih sebelum ijab digelar 22 Oktober nanti. Sesekali dia memberi pengarahan kepada KPH Notonegoro dan Gusti Bendara Pangeran Haryo Suryodiningrat (adik Sultan) menjalani tradisi pondongan. Dia ditemani si sulung, GKR Pembayun.

Pada ritual itu, Hayu naik ke atas pergelangan tangan Notonegoro dan Suryodiningrat yang saling dikaitkan. Tangan kanan Sultan berulangkali menunjuk memberikan arahan ketika Hayu hendak berusaha naik di pergelangan tangan Notonegoro dan Suryodiningrat yang saling terkait itu. Mulanya, Notonegoro dan Suryodiningrat duduk jongkok memberikan jalan agar Hayu bisa duduk di atas tangan mereka.

Begitu Hayu sudah merasa nyaman, Notonegoro dan Suryodiningrat lalu menghadapkan Hayu ke kursi kebesaran raja yang nantinya akan diduduki Sultan pada rangkaian proses panggih pada 22 Oktober mendatang seusai ijab pernikahan.

Setelahnya, mereka lalu berbalik melawan arah jarum jam dan menghadap pada kamera para pewarta yang telah stand by di muka bangsal. Hayu tampak tersipu. Ia tak berlama-lama memandang kamera para pewarta. Kepalanya cenderung menunduk serong menatap Noto.

Tampak pula dalam gladi bersih itu GKR Condro Kirono dan GKR Maduretno, dan GKR Bendara. GKR Hemas, ibu Hayu juga berada di bangsal. Terlihat pula keluarga besar Noto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya