SOLOPOS.COM - KPH Notonegoro memberikan salam kepada awak media begitu naik di atas kereta Kiai Kus Gading. Kereta langsung membawanya menuju ke Kraton untuk menjalani Nyantri, Senin (21/10/2013).(JIBI/Harian Jogja/Kurniyanto)

Harianjogja.com, JOGJA–-Tidak ada kecemasan sedikitpun di wajah KPH Notonegoro begitu sampai di Ndalem Mangkubumen, Senin (21/10/2013), pagi. Mengenakan surjan berwarna putih pria asal Kudus, Jawa Tengah itu datang ke Ndalem Mangkubemen sekitar pukul 08.30 WIB dengan menaiki mobil Alphard warna hitam bersama Sigim Mahmud dan Raden Ayu Nusye Retnowati, orangtua KPH Notonegoro.

Begitu turun dari mobil, tampak salah seorang abdi dalem sigap mendatangi KPH Notonegoro untuk sedikit membenahi jarit yang dikenakannya. Sejumlah awak media yang sudah menunggu kedatangannya tampak langsung berebut mengambil gambar pria yang bekerja sebagai Staf PBB di New York, Amerika Serikat itu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Selanjutnya, KPH Notonegoro bersama kedua orang tuanya langsung dibawa menuju ruang tengah sembari menunggu kereta yang akan menjemputya menuju Kraton. Tidak ada ketegangan di wajah KPH Notonegoro saat menunggu kereta penjemput. Ia tampak santai dengan mencicipi makanan ringan yang disediakan oleh abdi dalem kepadanya sambil menyeruput secangkir teh. Sesakali ia melepas senyum terutama saat berbincang-bincang dengan ibunya Raden Ayu Nusye Retnowati yang duduk di samping kirinya.

Sekitar setengah jam menunggu, tepatnya pada pukul 09.15 WIB, tiga kereta yang salah satunya merupakan utusan Kraton yakni KRT Jatiningrat dan KRT Yudaningrat didampingi pasukan berkuda berseragam TNI datang menjemput KPH Notonegoro untuk dibawa ke Kraton menjalani prosesi nyantri.

Tiga kereta Kiai Kus Gading, Kiai Kuto Raharjo dan Kiai Puspaka Manik. KPH Notonegoro diangkut menggunakan kereta Kiai Kus Gading sedangkan Kiai Puspaka Manik digunakan oleh utusan Kraton. Adapun Kiai Kuto Raharjo digunakan oleh kedua orangtua KPH Notonegoro.

Rombongan lantas menuju magangan Kraton yang hanya berjarak sekitar satu kilometer dengan Ndalem Mangkubumen. Arak-arakan mendapatkan sambutan meriah dari warga. Sepanjang perjalanan tidak henti-hentinya, KPH Notonegoro melambaikan tangan ke arah warga sembari sesekali mengangkat kedua tangan seperti orang menyembah kepada warga yang terus memanggil namanya. “Iki lho mentane gagah tenan,” ucap seorang warga.

Bahkan saat rombongan sampai menuju Pasar Ngasem, antusiasme warga semakin terasa. Ini disebabkan hampir sebagian pedagang pasar berdiri di pinggir jalan untuk melambaikan tangan ke KPH Notonegoro. Bahkan tidak sedikit yang berebut dan mendatangi kereta untuk memotret KPH Notogero. “Wah, ora entuk gambare ketutupan uwong,” celetuk seorang ibu pedagang pasar Ngasem saat gagal mendapatkan foto calon istri GKR Hayu itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya