SOLOPOS.COM - Nusi Retnowati (kiri), GKR Hemas (tengah), Isye (kanan), selepas melakukan upacara siraman di Gedong Pompa, mereka befoto bersama dengan puluhan alumnus SMP Tarakanita Jakarta Angkatan 1968, Senin (21/10/2013). (JIBI/Harian Jogja/Andreas Tri Pamungkas)

Harianjogja.com, JOGJAGKR Hemas bersama besannya Raden Ayu Nusi Retnowati dan puluhan almamater Tarakanita yang hadir dalam upacara siraman, Senin (21/10/2013) melepas kangen dengan berfoto-foto di sudut Bangsal Kasatriyan. Tak hanya berpose formal, mereka dengan menaiki anak tangga bangsal tersebut mengambil gaya bebas. Nusi mengangkat dua tangannya dan mengacungkan dua jarinya bersimbol peace. Sementara seorang rekan lainnya, mengabadikan momen istimewa tersebut.

Keceriaan itu seolah mampu menghibur hati Hemas yang setelah upacara siraman, ia mengaku merasa “‘kehilangan” anak- anaknya. Kelima anaknya bakal mengikuti kemana suaminya pergi.”Melepas anak tidak mudah meski kami bahagia,
karena dengan telah menikah semua, tanggung jawab orang tua selesai. Tapi, pasti, saya bersama Ngarso Dalem bakal merasa kesepian,” ujarnya.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Terlebih, usai ngunduh Mantu di Kudus pada 27 Oktober nanti, Hayu dan Notonegoro langsung terbang ke New York, Amerika Serikat. Hayu bakal melanjutkan studi di bidang teknologi di Negeri Paman Sam itu, sementara Notonegoro melanjutkan kontrak kerjanya menjadi staf di Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Selama ini, Hayu dimata Hemas adalah sosok anak satu-satunya yang sering memperhatikan kesehatannya. Untuk mengusir kesepian karena “kehilangan” anak- anaknya, tak banyak kata yang meluncur dari mulut Wakil Ketua DPD itu. “Banyak cara lah untuk mengusir kesepian,” tuturnya.

Keluar dari Bangsal Kasatriyan, Isye, teman SMP Hemas berjalan lebih dulu. Ia tak pernah absen menghadiri ritual pernikahan putri Hemas. Meski dua minggu lalu sudah sempat bercengkerama lama dengan Hemas di Jakarta, perempuan berusia 60 tahun itu tetap ingin menghadiri acara itu sekaligus sebagai ajang reuni.

“Untuk kedua manten, semoga awet sampai kakek- nenek,” ujar Isye buru- buru meninggalkan Harian Jogja, kakinya yang tak beralaskan sandal keburu kepanasan menginjak tanah bercampur pasir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya