SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi


JAKARTA-Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo meminta para atlet nasional memaksimalkan keberadaan Universitas Terbuka untuk menjalani pendidikan formal agar bermanfaat setelah mereka pensiun sebagai atlet.

“Banyak atlet Indonesia yang lupa menempuh pendidikan sehingga setelah pensiun kebingungan untuk mencari pekerjaan yang tepat karena terganjal regulasi pendidikan. Makanya (mereka) harus mendapatkan solusi yang tepat,” kata Roy Suryo di Universitas Terbuka, Pondok Cabe Tangerang, Senin (6/5/2013).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Menurut Roy, dengan sistem pendidikan jarak jauh seperti yang selama ini diunggulkan Universitas Terbuka, peluang atlet untuk mengenyam pendidikan jauh lebih besar dan dinilai tidak akan mengganggu program-program latihan yang telah dijadwalkan.

Dengan mengenyam pendidikan formal, terutama ditingkat perguruhan tinggi, dipastikan akan memudahkan atlet-atlet untuk melanjutkan karirnya sesuai dengan jurusan saat menjalani pendidikan formal.

“Memang saat atlet berada dalam “golden age” butuh konsentrasi khusus dalam menjalani program. Tapi, semuanya harus diupayakan demi masa depan atlet itu sendiri,” katanya.

Roy Suryo mencontohkan ada atlet yang mempunyai prestasi yang membanggakan saat SEA Games maupun Asian Games, namun, karena atlet itu mengabaikan pendidikan maka dia kesulitan untuk mendapatkan pekerjaan yang diharapkan. Hal inilah yang diupayakan oleh Kemenpora untuk dicarikan solusinya.

“Sukses menjadi atlet harus diikuti sukses dalam berkarir. Apalagi saat ini perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) semakin bagus,” kata pria yang juga ahli telematika.

Selain mendorong atlet memaksimalkan keberadaan Universitas Terbuka, pihaknya juga telah menyiapkan program-program khusus untuk atlet dalam hal memenuhi kebutuhan pendidikan formal mulai dari tingkat sekolah menengah hingga perguruhan tinggi.

Dihadapan lebih dari 1.500 calon wisudawan-wisudawati Universitas Terbuka, politisi dari Partai Demokrat ini juga menyampaikan pentingnya keberadaan iptek.

Iptek sudah menjadi salah satu tulang punggung pembangunan di Indonesia dalam mewujudkan Indonesia yang berdaya saing melalui peningkatan kompetensi dan karakter di masa depan.

“Kualitas sumber daya manusia menjadi penentu tingkat produktivitas. Tingkat produktivitas memberikan kontribusi signifikan terhadap pencapaian kesejahteraan,” kata Roy yang juga lulusan Fisipol UGM itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya