SOLOPOS.COM - Bareng Saipul Jamil.

Solopos.com, SOLO — Sejumlah berita menarik hadir dalam 24 jam terakhir di Solopos.com. Mulai dari bebasnya Saipul Jamil, pedangdut sekaligus terpidana kasus kekerasan seksual terhadap anak di bawah umur, yang bikin publik gerah hingga Amien Rais yang kembali bicara soal amendemen UUD 1945.

Bebasnya terpidana kasus kekerasan seksual terhadap anak di bawah umur, Saipul Jamil, membuat sebagian publik jengaj. Terutama karena glorifikasi kebebasan Saipul Jamil dilakukan sejumlah stasiun televisi. Ini menyiratkan rendahnya empati dan kepekaan stasiun TV kepada para korban.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Muncul petisi di laman change.org yang berisi ajakan Boikot Saipul Jamil. Dilihat Solopos.com hingga Minggu (5/9/2021) pukul 22.58 WIB, petisi berjudul Boikot Saipul Jamil Mantan Narapidana Pedofilia, Tampil Di Televisi Nasional Dan Youtube itu telah ditandatangani 344.281 orang dari target 500.000.

Baca Juga: Amien Rais Cerita Inisiator Amendemen UUD 1945, Siapa Dia?

Petisi itu ditujukan kepada Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) agar melarang televisi mengundang Saipul Jamil. Pemboikotan tersebut berkaitan dengan tindakan kriminal yang telah dilakukannya, yakni pelecehan seksual anak di bawah umur.

Sejak dinyatakan bebas pada Kamis (2/9/2021), Saipul terus menjadi sorotan. Bukan hanya karena penyambutan luar biasa dan kalung bunga yang diberikan pada Saipul saat bebas. Juga karena banyaknya tawaran pekerjaan untuk Saipul kembali ke layar kaca. Di sisi lain, mereka yang menandatangani petisi itu merasa korban masih berjuang untuk bisa mengatasi traumanya.

“Jangan biarkan mantan narapidana pencabulan anak di usia dini (pedofilia) masih berlalu-lalang dengan bahagia di dunia hiburan, sementara korbannya masih terus merasakan trauma,” demikian salah satu isi keterangan petisi yang dibuat di laman change.org oleh Lets Talk and enjoy.

Baca Juga: Representasikan Figur Jawa, Ganjar Pranowo Disebut Layak Jadi Capres

Amien Rais Bicara Amendemen

Sementara dari dunia politik, isu amendemen UUD 1945 tentang masa jabatan presiden menjadi tiga periode menggelinding deras. Pendiri Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais yang kali pertama melempar kabar tersebut.

Amien Rais yang kini menjabat Ketua Majelis Syuro Partai Ummat itu menyebut rencana amendemen UUD 1945 sudah dibicarakan sejak 2019. Amien Rais juga mengungkap pihak-pihak yang membicarakan dan mengangkat wacana tersebut.

“Sesungguhnya rencana amendemen (UUD 1945, tentang masa jabatan presiden) sudah dibicarakan sejak tahun 2019 oleh tokoh-tokoh yang pro Jokowi itu,” kata Amien Rais saat menyampaikan sambutan tausyiah politik acara Tumpengan Virtual Pengesahan Badan Hukum Partai Ummat, Minggu (5/8/2021) seperti dikutip detik.com.

Kemudian, lanjut Amien, isu tersebut sengaja mereka turunkan untuk melihat penilaian publik.

Menurutnya, pihak yang melemparkan isu itu juga bukan pihak yang disebutnya sebagai pendukung formal.

Baca Juga: Mengintip Isi Garasi 3 Bupati Wanita di Soloraya

Peluang Ganjar di Pilpres

Berita lain yang tak kalah menarik dalam 24 jam terakhir adalah spekulasi soal Ganjar Pranowo yang maju untuk capres 2024.

Pengamat politik UNS Solo, Agus Riewanto, menyebut Gubernur Jawa Tegah (Jateng), Ganjar Pranowo, sebagai figur yang sejauh ini unggul dalam perebutan hati masyarakat. Ia pun menilai Ganjar layak dicalonkan sebagai presiden dari PDIP.

“Suatu masa PDIP akan memilih kader terbaiknya. Alternatifnya Pak Ganjar memang. Situasi yang ada dibaca betul oleh Pak Ganjar dan sukarelawannya. Pak Ganjar ini mungkin layak untuk dicalonkan sebagai capres oleh PDIP,” ujarnya, Minggu (5/9/2021).

Agus menilai sosok Ganjar Pranowo sebagai figur paling potensial capres PDIP untuk Pemilu Presiden 2024 karena berasal dari Jawa. Berdasarkan sejarah Pemilu Tanah Air, siapa pun figur capresnya, bila berasal dari tiga hingga empat daerah di Jawa, pasti berhasil memenangi pemilu.

Keempat daerah tersebut yaitu Jateng, Jatim, Jabar, dan DKI Jakarta. “Pemilu langsung kan ditentukan oleh jumlah pemilihnya. Pemilih terbanyak itu ada di Jabar, Jatim, Jateng, dan DKI itu memang popularitas karena banyak media,” urainya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya