SOLOPOS.COM - Calon peserta didik dibantu petugas operator mendaftar Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tingkat SMA/SMK 2022 pada hari terakhir di SMK Negeri 8 Solo, Jumat (1/7/2022). (Solopos/Nicolous Irawan)

Solopos.com, SOLO — Proses pendaftaran peserta didik baru atau PPDB tingkat SMA/SMK di Kota Solo, Jawa Tengah, menghadapi sejumlah masalah. Berbagai kecurangan disinyalir terjadi dalam periode ini.

Ombudsman RI Perwakilan Jateng mencatat jumlah aduan dan keluhan mengenai Penerimaan Peserta Didik Baru atau PPDB jenjang SMA/SMK tahun ajaran 2022/2023 turun signifikan dibanding tahun sebelumnya.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Ada 10 aduan yang masuk ke Ombudsman RI Perwakilan Provinsi Jawa Tengah sampai Jumat (1/7/2022) pukul 16.00 WIB. Dari jumlah aduan itu, paling banyak mengenai zonasi dan penentuan titik koordinat sekolah.

Zonasi Sekolah

Dari jumlah itu ada aduan masalah PPDB SMA/SMK dari Pasar Kliwon, Solo. Pasar Kliwon merupakan kecamatan yang tidak memiliki SMA negeri di Jateng.

Seorang warga Kota Solo yang juga pengacara dari Firma Hukum Bambang Ary Wibowo SH gegara sistem penerimaan peserta didik baru atau PPDB SMA negeri.

Bambang Ary akan melayangkan surat somasi kepada Gubernur Jawa Tengah (Jateng) itu, Sabtu (2/7/2022). Langkah itu dilakukan lantaran banyak anak di Pasar Kliwon dan Laweyan yang menjadi korban sistem PPDB SMA Negeri di Solo.

Baca juga: Picu Protes, Terjadi Pergeseran Ranking Besar-Besaran di PPDB SMKN Solo

Anak-anak di wilayah Pasar Kliwon dan Laweyan ia nilai tidak memiliki kesempatan yang layak untuk bisa menempuh pendidikan di jalur SMA Negeri. Mereka terkendala jarak untuk bisa masuk ke sekolah yang dituju.

Ganjar Pranowo disomasi lantaran persebaran SMA negeri di Solo saat ini belum merata. Ada delapan SMA Negeri di Solo. Tapi tidak ada yang berada di Pasar Kliwon dan Laweyan.

“Ketidakadilan itu mendorong saya melayangkan surat ke Ombudsman, dan kami berterima kasih karena sudah direspons tiga hari kemudian,” ujarnya kepada Solopos.com, Jumat (1/7/2022).

Manipulasi Prestasi

Masalah lainnya terkait PPDB SMA/AMK di Kota Solo berkaitan dengan dugaan manipulasi piagam prestasi calon peserta didik.

Salah seorang siswa SMP di Solo yang meminta namanya dirahasiakan, kepada Solopos.com, Jumat (1/7/2022), mengatakan ada beberapa kejanggalan dalam input data piagam prestasi kejuaraan calon siswa tersebut. Ia menemukan ada dua kejanggalan pada piagam milik dua calon peserta didik (CPD) SMAN 3 Solo.

Baca juga: Ada Kecurigaan Manipulasi Piagam CPD, Ini Kata Panitia PPDB SMAN 3 Solo

Siswa SMP tersebut menduga di luar SMAN 3 Solo juga ada manipulasi piagam prestasi untuk mendaftar PPDB. Dua kejanggalan itu, pertama, adanya kekeliruan tanggal penerimaan piagam kejuaraan yang mengindikasikan kedua CPD tak betul-betul ikut kejuaraan tersebut.

Kedua, diduga ada kesalahan pada kategori kejuaraan yang diinput saat pengajuan akun PPDB calon siswa bersangkutan. Menurutnya, salah satu dari dua CPD tersebut diduga melakukan input kategori kejuaraan. Seharusnya kejuaraan tidak berjenjang, namun diisi menjadi kejuaraan berjenjang.

Hal itu dapat memengaruhi skor yang didapat CPD. Satu CPD tersebut diketahui menjuarai lomba Kompetisi Sains Madrasah (KSM) Tingkat Kota/Kabupaten pada 2021 lalu. Menurut pelapor, KSM merupakan kejuaraan tak berjenjang. Namun di data pendaftar, CPD menuliskannya menjadi Kompetisi Sains Nasional (KSN).

Sementara itu, Ketua Panitia PPDB SMAN 3 Solo, Sri Widodo, menepis kecurigaan yang berkaitan dengan PPDB SMA/SMK tersebut. Saat ditemui Solopos.com di ruang guru SMAN 3 Solo, Jumat (1/7/2022), Widodo menunjukkan berkas kedua CPD yang diduga ada manipulasi piagam prestasi.

Baca juga: Hari Terakhir PPDB, Pendaftar Menumpuk Di SMKN 8 Solo, Kenapa Ya?

Pergeseran Ranking

Hari terakhir Pendaftaran Penerimaan Peserta Didik Baru atau PPDB tingkat SMA/SMK, Jumat (1/7/2022), diwarnai masalah pergeseran ranking atau peringkat secara besar-besaran di sejumlah SMKN Kota Solo.

Pergeseran posisi yang mendadak itu dipicu migrasi para pendaftar SMA negeri yang tersingkir menjelang berakhirnya jadwal pendaftaran. Para pendaftar SMAN yang tereliminasi ini kemudian beralih ke SMKN yang dinilai masih ada peluang.

Apalagi, SMK tidak menggunakan sistem zonasi sehingga para pendaftar SMKN yang tadinya di posisi aman banyak yang kehilangan posisinya, terutama di posisi sepuluh terbawah.

Hal itu diungkapkan Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMKN 6 Solo, Danang Eko Sutrisno, saat diwawancarai Solopos.com pada Jumat (1/7/2022). Menurut Danang, terdapat pergeseran posisi yang cukup besar dalam ranking PPDB di SMKN 6 Solo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya