SOLOPOS.COM - Manajemen rekayasa lalu lintas (MRLL) kendaraan berat saat penutupan Jalan KH Samanhudi pada 3-30 Oktober 2022 mendatang. (Istimewa/Dishub Sukoharjo).

Solopos.com, SOLO–Sejumlah peristiwa terjadi di wilayah Soloraya pada Kamis (29/9/2022). Berikut ulasannya

1. Jembatan sasak di Sangkrah beroperasi dan dibangun swadaya

Jembatan sasak sebagai jalur alternatif saat jembatan Mojo ditutup bertambah dengan beroperasinya jembatan sasak di Sangkrah, Pasar Kliwon, Solo.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Jemmbatan itu membentang di atas Bengawan Solo dan menghubungkan Gadingan, Mojolaban, dengan Ngepung, Sangkrah, Pasar Kliwon, Solo. Jembatan alternatif itu beroperasi Kamis (29/9/2022).

Warga menambahkan bambu untuk memperkuat jembatan sesek di Ngepung, Sangkrah, Pasar Kliwon, Solo, Kamis (29/9/2022). (Solopos/Nicolous Irawan)

Bangunan jembatan sasak itu dibangun secara swadaya oleh warga Gadingan, Mojolaban, Sukoharjo bersama warga Ngepung, Sangkrah, Pasar Kliwon, Solo. Munculnya jembatan baru itu mengurangi antrean kendaraan di jembatan sasak di Beton, Sewu, Jebres, Solo.

Ekspedisi Mudik 2024

2. Jl. Samanhudi Sukoharjo ditutup, kendaraan dialihkan

Jl. K.H. Samanhudi Sukoharjo ditutup pada 3-30 Oktober 2022 karena adanya pengecoran jalan sepanjang 100 meter dekat traffic light (TL) Simpang Carikan.

Kendaraan berat nantinya dialihkan melalui Rumah Sakit Nirmala Suri hingga Terminal Sukoharjo.

“Berkaitan dengan pembangunan pengecoran jalan sepanjang sekitar 100 meter di dekat TL Simpang Carikan pada 3-30 Oktober 2022 maka ditutup total dan dialihkan sesuai manajemen rekayasa lalu lintas [MRLL],” terang Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Sukoharjo, Toni Sri Buntoro saat dikonfirmasi Kamis (29/9/2022).

Toni membeberkan MRLL akibat penutupan jalan itu, menurutnya kendaraan berat yang dari arah Klaten menuju Wonogiri harus melalui RS Nirmala Suri.

Sementara, kendaraan dari arah Tawangsari menuju Klaten harus berputar melewati Terminal Sukoharjo hingga menuju RS Nirmala Suri. Dia juga telah memprediksi adanya penumpukan arus kendaraan di sejumlah lokasi.

“Prediksi penumpukan ruas jalan dari Terminal Sukoharjo menuju simpang RSUD Ir Soekarno ke Simpang Boga menuju RS Nirmala Suri,” jelas Toni.

Sementara sosialisasi perihal penutupan jalan itu juga dilakukan melalui laman Instagram @dishubsukoharjo.

3. Insiden mobil membawa anggota DPRD Solo dirusak massa di Minahasa Sulawesi Utara

Mobil sewaan yang ditumpangi anggota DPRD Solo yang tengah melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Minahasa, Sulawesi Utara, dirusak warga setempat, Rabu (28/9/2022).

Informasi yang diperoleh Solopos.com dari salah satu anggota DPRD, Hartanti, yang saat itu berada di dalam mobil yang dirusak saat kejadian menuturkan aksi perusakan dilakukan karena mobil itu menabrak seorang pelajar SD yang mendadak lari menyeberang.

Hartanti menuturkan saat itu ada tujuh mobil yang mengangkut anggota DPRD Solo tengah melintas di Kecamatan Pineleng, Minahasa, Sulawesi Utara (Sulut), sekitar pukul 10.45 WIB. Iring-iringan mobil dikawal Patwal Polda Sulut.

Anggota DPRD Solo Hartanti
Anggota Banggar DPRD Solo, Hartanti, dan Suharsono, sedang mencermati PPAS 2023 Solo saat rapat bersama TAPD Solo, Kamis (25/8/2022) malam. (Istimewa/Dokumentasi Hartanti)

“Tiba-tiba ada anak kecil lari menyeberang jalan di depan mobil urutan keempat. Anak itu tiba-tiba memotong jalan di tengah iring-iringan. Untungnya kendaraan melaju pelan, hanya 20-30 km/jam karena situasi macet,” jelas Hartanti saat dihubungi Solopos.com, Kamis (29/9/2022).

Hartanti menambahkan anak kecil itu hanya mengalami lecet ringan dan langsung bangun dan lari sendiri ke pinggir jalan setelah terjatuh. Namun, Hartanti mengatakan tiba-tiba ada dua orang datang membawa senjata dan mobil ditumpangi anggota DPRD Solo itu dirusak.

Kedua orang itu bahkan sampai naik ke atap mobil sambil memukul-mukul dan berteriak-teriak marah. Hartanti yang berada di dalam mobil itu mengaku sangat panik. Ia mengaku hendak keluar mobil namun dihalangi warga.

“‘Jangan keluar mobil, Bu, bahaya’. Saya dibilangin jangan keluar karena situasi masih begitu. Yang merusak hanya dua orang, warga lain di sekitar situ malah membela kami,” ujar Hartanti.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya