SOLOPOS.COM - ilustrasi virus corona (freepik.com)

Solopos.com, WONOGIRI — Tercatat data hingga Selasa (21/4/2020) tidak ada penambahan kasus konfirmasi positif virus corona (Covid-19) di Wonogiri. Sehingga, pasien virus corona di daerah ini totalnya mencapai lima orang.

Berdasarkan pantauan Solopos.com pada situs resmi Pemkab Wonogiri, dari lima kasus tersebut, tiga di antaranya menjalani perawatan di rumah sakit. Kemudian, dua lainnya masing-masing satu telah dinyatakan sembuh dan satu meninggal dunia.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Sebelumnya, pada Senin (20/4/2020) kasus positif virus corona di Wonogiri berjumlah empat orang. Berarti, ada penambahan satu kasus baru Covid-19 pada keesokan harinya.

Jalani Sidang Perdana Kasus Tanda Tangan Palsu, 3 Pegawai Bank UOB Solo Minta Ini ke Hakim

Sementara itu, secara akumulatif orang yang dikategorikan orang dalam pemantauan (ODP) di Wonogiri sebanyak 458 orang. Adapun perinciannya adalah 193 dalam pemantauan dan 265 telah selesai dipantau.

Razia Kerumunan, Aparat Gulung Tikar & Pasangan Berduaan di Taman Mojosongo Solo

Dan untuk orang yang masuk kategori pasien dalam pengawasan (PDP) berjumlah 39 orang. Pasien yang dirawat sejumlah 4, sembuh 34 , dan meninggal satu orang.

Kantor Pemerintahan Lockdown

Dengan adanya kasus Covid-19 di Wonogiri, Pemkab memutusskan untuk lockdown kantor pemerintahan mulai Selasa (21/4/2020).

Dengan diterapkannya kebijakan tersebut, Wonogiri menjadi satu-satunya wilayah yang melakukan lockdown pada kantor pemerintahannya.

Beda 8 Tahun, Peristiwa Orang Tenggelam di Waduk Kembangan Sragen Terjadi Lagi di Tanggal yang Sama

Bupati Wonogiri, Joko Sutopo yang akrab disapa Jekek, menggunakan istilah "Lockdown Pemerintahan" terkait kebijakan tersebut. Ia mengatakan belum ada yang bisa memastikan kapan pandemi Covid-19 akan berakhir.

“Yang kami lockdown bukan wilayahnya, tetapi pemerintahannya. Saya menyampaikan kepada seluruh OPD bahwa di saat kondisi seperti ini, pemerintah harus membangun persepsi yang sama serta melakukan koordinasi. Energi dan kemampuan yang ada difokuskan untuk menangani pandemi Covid-19,” kata dia kepada wartawan, Selasa (21/4/2020).

Tak Bisa Mudik, Mahasiswa UMS Solo Dapat Voucher Sahur dan Buka Puasa Selama Ramadan

Kebijakan tersebut, menurut dia, menunjukkan pemerintah hadir di tengah masyarakat sebagai fasilitas dan pelayan dalam mencegah dan menangani Covid-19. “Kebijakan ini sebagai wujud konkret komitmen kami memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat,” ujar dia.

Yuli Sang Ibu Miskin Meninggal, Wali Kota Serang: Bukan Kelaparan Tapi Takdir

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya