SOLOPOS.COM - Ilustrasi virus corona. (Freepik)

Solopos.com, SOLO --Jumlah kasus positif Covid-19 di Kota Solo hingga Jumat (24/4/2020) tercatat mencapai 16 kasus. Setelah mencatatkan kasus pertama pada anak-anak pada Kamis (23/4/2020), kini Solo juga mencatatkan kasus pada ibu rumah tangga.

Hal ini semakin memperkuat dugaan adanya penularan atau transmisi lokal. Hal itu anak-anak tidak mungkin bepergian jauh ke luar kota tanpa pendampingan orang tua.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Sedangkan ibu rumah tangga yang positif corona juga diketahui tidak memiliki riwayat perjalanan. Namun, masih ada kemungkinan ibu-ibu asal Kelurahan Gilingan, Banjarsari, Solo, tergolong penularan impor.

Kades Karangtengah Wonogiri dan Selingkuhannya Jadi Tersangka Kasus Perzinaan

Hal itu karena lokasi tempat tinggal pasien pada kasus ke-16 positif Covid-19 itu dekat Terminal Bus Tirtonadi Solo. Kasus baru bisa dikatakan transmisi lokal apabila penularannya dari kasus positif generasi kedua kepada generasi ketiga.

Jika ada orang yang menjadi carrier atau pembawa dari luar daerah menularkan pada orang di daerah tujuan, itu berarti generasi pertama menularkan ke generasi kedua.

Ketua Pelaksana Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Solo, Ahyani, mengakui gugus tugas mencurigai adanya transmisi lokal pada ibu rumah tangga di Gilingan.

Tambah 2, Kasus Positif Covid-19 di Wonogiri Jadi 7 Orang

Begitu juga dengan kasus positif Covid-19 yang terjadi pada anak-anak di Solo sehari sebelumnya. "Kalau benar-benar terjadi transmisi lokal, sosialisasi penjarangan jarak akan kami ketatkan,” kata dia saat dihubungi Solopos.com, Jumat sore.

Kepastian apakah penularan virus corona pada ibu rumah tangga di Gilingan itu transmisi lokal atau impor baru bisa diketahui setelah dilakukan tracing. Rencananya petugas kesehatan akan melakukan tracing itu pada Sabtu (25/4/2020).

Pencegahan Transmisi Lokal

Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo, Siti Wahyuningsih, mengatakan upaya pencegahan Covid-19 jika sudah mulai muncul transmisi lokal tidak jauh berbeda.

Makin Lama, Siswa Sekolah Karanganyar Belajar di Rumah Sampai 29 Mei

Agar tidak muncul kasus baru positif Covid-19 di Solo, masyarakat diminta lebih disiplin menaati protokol Covid-19. Protokol dimaksud meliputi menghindari kerumunan, memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, dan tidak bepergian apabila tidak penting.

“Paling berbahaya adalah orang tanpa gejala [OTG]. Mereka tidak muncul gejala sakit, tapi bisa menularkan. Tidak keluar rumah itu kan harapannya agar tidak tertular,” kata dia, Jumat.

Ning, sapaan akrabnya, menambahkan jika sebelumnya yang diwaspadai adalah orang yang baru pulang dari zona merah, sekarang semua orang harus diwaspadai. "Disiplin menjagaa jarak saat bertemu orang dan memakai masker, lalu cuci tangan dengan sabun," imbuh Ning.

Update! 2 Tenaga Medis Asal Jaten & Colomadu Positif Covid-19

Sementara itu, situasi Covid-19 hingga Jumat, jumlah pasien positif di Kota Solo sebanyak 16 orang. Mereka tersebar di lima kecamatan. Perinciannya, Laweyan dan Serengan masing-masing satu orang, Pasar Kliwon 6 orang, Jebres 5 orang, dan Banjarsari 3 orang.

Jumlah pasien positif yang meninggal tidak ada penambahan yakni 2 orang. Sementara jumlah yang sembuh 3 orang dan masih dirawat 11 orang.

Jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) yang masih dirawat hingga Jumat sebanyak 19 orang dan orang dalam pemantauan (ODP) aktif 90 orang. Data kumulatif total PDP 97 orang, 62 sembuh, dan 16 orang meninggal dunia.

Total ODP 451 orang, empat rawat inap, 86 rawat jalan, dan sisanya selesai pemantauan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya