SOLOPOS.COM - Ilustrasi stop persebaran virus corona. (Freepik)

Solopos.com, BOYOLALI - Kasus Covid-19 di Kabupaten Boyolali kembali bertambah. Ada satu tambahan pasien positif Covid-19 pada Senin (18/5/2020), sehingga kasus kumulatif di Boyolali menjadi 20 orang.

Belum ada informasi dari DKK Boyolali terkait identitas maupun asal pasien kasus ke-20 tersebut. Namun, dari data yang ditampilkan di covid19.boyolali.go.id, Senin, terdapat tambahan kecamatan yang masuk zona risiko sangat tinggi. Kecamatan tersebut adalah Sambi.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Biasanya, kecamatan yang masuk zona risiko sangat tinggi adalah kecamatan yang terdapat pasien positif Covid-19. Dengan demikian, total jumlah kecamatan yang masuk zona risiko sangat tinggi di Boyolali jadi 10 yakni Juwangi, Simo, Klego, Nogosari, Ngemplak, Teras, Banyudono, Sawit, Ampel, dan Sambi.

Siap-Siap! Toserba Luwes Wonogiri Bakal Dibuka Lagi

Sementara itu, sebanyak 20 warga Boyolali terkonfirmasi positif virus corona itu perinciannya, 13 orang dirawat, enam orang sembuh. Sisanya, satu orang meninggal dunia. Sedangkan PP di Boyolali yang masih dipantau sebanyak 1.545 orang, ODP 63 orang, PDP 34 orang dan OTG 201 orang.

Terakhir Boyolali ada penambahan kasus positif Covid-19 yakni pada Sabtu (16/5/2020) sebanyak empat orang. Dari empat orang, salah satunya dari Kecamatan Sawit. Hal itu sekaligus menjadikan Sawit masuk kecamatan dengan kategori risiko sangat tinggi penularan Covid-19.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali, Ratri S Survivalina, mengatakan sejauh ini pemantauan terhadap orang dalam pemantauan (ODP), pasien dalam pengawasan (PDP), pelaku perjalanan (PP), dan orang tanpa gejala (OTG) terus dilakukan.

Penerima BST Klaten Berbondong-bondong Mengundurkan Diri, Ada Apa?

Proses screening terhadap OTG yang merupakan kontak erat dari pasien positif virus corona di Boyolali masih dilakukan. Bukan hanya pasien dari Boyolali tapi termasuk kontak erat penderita dari luar Boyolali.

Rapid Test Pedagang Pasar Juwangi

Di sisi lain, Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Boyolali pada Senin mulai mengadakan screening massal menggunakan alat rapid test di Pasar Juwangi. Hal itu dilakukan menyusul adanya dua pedagang yang terkonfirmasi positif virus corona dari pasar di perbatasan Boyolali dan Grobogan tersebut.

Rapid test tersebut menyasar sekitar 217 pedagang. Camat Juwangi, Suwarno, mengatakan rapid test massal di pasar tersebut dimulai sekitar pukul 08.00 WIB. "Sasarannya adalah para pedagang pasar," kata dia kepada Solopos.com, Senin.

Tontowi Ahmad Pensiun di Saat yang Tepat

Ratri mengatakan hingga Senin siang, data hasil rapid test corona pedagang di Pasar Juwangi masih diolah. "Untuk data saat ini masih direkap," kata dia dalam pesan singkatnya, Senin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya