SOLOPOS.COM - Ilustrasi tes virus corona atau Covid-19 (Freepik)

Solopos.com, SOLO — Hingga Rabu (22/4/2020), pasien dalam pengawasan (PDP) terkait virus corona (Covid-19) yang meninggal di Kabupaten Sragen bertambah satu. Dengan begitu, sudah ada tiga PDP di Kabupaten Sragen yang kehilangan nyawa.

Direktur RSUD dr Soehadi Prijonegoro Sragen Didik Haryanto mengatakan PDP itu meninggal pada Selasa (21/4/2020) sore. PDP itu berasal dari Desa Celep, Kecamatan Kedawung, Sragen. “Namun hasil labnya negatif yang Celep itu. Sekarang masih ada enam PDP yang dirawat,” terangnya.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Camat Kedawung, Sragen, Nugroho Dwi Wibowo mengatakan PDP yang meninggal di Desa Celep berjenis kelamin laki-laki dan berumur 70 tahun. Dia mengatakan PDP terkait Covid-19 asal Celep, Sragen, itu dimakamkan di tempat permakaman umum desa setempat pada Selasa pukul 22.00 WIB.

“Yang bersangkutan tidak ada riwayat perjalanan. Sebelum ke RSUD sudah sakit-sakitan di rumah. Anak dan saudara juga tidak ada yang jadi pelaku perjalanan,” jelasnya.

Sementara itu Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sragen melakukan contact tracing dua pasien positif Covid-19 di Krikilan dan Wonorejo, Kecamatan Kalijambe. Contact tracing juga dilakukan di Desa Tangkil, Kecamatan Sragen Kota.

Berdasarkan data pada laman Corona.sragenkab.go.id, Rabu (22/4/2020), ada 20 PDP di Sragen dan tujuh orang di antaranya dinyatakan sembuh. Direktur RSUD dr Soeratno Sragen, dr Agus Trijono, saat dihubungi Solopos.com, menjelaskan selain dua pasien positif yang dirawat, RSUD Gemolong menerima tiga PDP baru terkait Covid-19 pada Rabu.

RS Darurat

Di samping itu, ada kabar baik tentang rumah sakit darurat di Sragen yang sudah beroperasi. RS darurat yang berada di kompleks Technopark Ganesha Sukowati Sragen mulai dioperasionalkan pada Kamis (23/4/2020).

Kesiapan RS darurat tersebut diungkapkan Kepala DKK Sragen Hargiyanto kepada Solopos.com, Rabu malam. Dia mengatakan untuk ruangan, peralatan kesehatan (alkes), tenaga medis, sudah siap semua. Pada pukul 14.00 WIB siang, ungkap Hargiyanto, sudah siap namun masih kurang telemedicine.

RS Darurat di Sragen ini memiliki 24 kamar dengan fasilitas memadai. Kebutuhan dokter dan paramedis juga siap dengan sistem kerja tiga sif setiap harinya. Setiap kamar disiapkan satu tempat tidur khusus pasien yang terbuat dari besi, tabung oksigen, nurse call, kipas sirkulasi udara, kamar mandi dalam, dan pencahayaan yang cukup.

Fasilitas ruang pasien tersebut seperti kamar kelas I di rumah sakit, hanya tanpa pendingin udara. Setiap sarana dan prasarana kesehatan di RS darurat itu disterilkan dengan penyemprotan disinfektan. Agus juga menyiapkan sarana hand sanitizer hampir di setiap ruangan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya