SOLOPOS.COM - Suasana rumah Plt. Bupati Probolinggo yang digeledah KPK, Selasa (28/9/2021) malam. (detik)

Solopos.com, JAKARTA — Sejumlah berita menarik hadir dalam 24 jam terakhir di Solopos.com. Mulai dari sejumlah orang diduga aparat menggeledah rumah Plt Bupati Probolinggo, Jawa Timur, Timbul Prihanjoko, Selasa (28/9/2021).

Penggeledahan dimulai pukul 17.00 WIB dan dilakukan selama kurang lebih tiga jam. Petugas keluar dari rumah Timbul membawa satu koper diduga berisi dokumen dan barang-barang elektronik, seperti laptop dan handphone.

Promosi Digitalisasi Mainkan Peran Penting Mendorong Kemajuan UMKM

Rumah Timbul berada di Jalan Raya Maron, Kecamatan Maron. Pantauan detikcom, penggeledahan dilakukan dalam penjagaan personel kepolisian bersenjata lengkap. Mereka dari Satuan Sabhara Polres Probolinggo Kota.

Baca Juga: 10 Berita Terpopuler: Wow! Sirkuit Mandalika hingga Stadion di Solo

Ekspedisi Mudik 2024

Sebelumnya, KPK menggeledah tiga kantor dinas di Pemkab Probolinggo pada Selasa (28/9/2021) pagi. Tiga kantor itu Disporaparbud, Dinkes, dan Dispendik.

Total 12 kantor dinas di Pemkab Probolinggo sudah digeledah KPK dalam rentetan penanganan kasus jual beli jabatan Pj Kades. KPK sudah menetapkan 22 tersangka pada kasus tersebut. Mereka ditahan di Rutan KPK. Sayangnya, belum ada rilis resmi dari KPK perihal tersangka baru.

Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, melantik Timbul Prihanjoko sebagai Plt Bupati Probolinggo di Gedung Grahadi Surabaya, Selasa (31/8/2021). Pelantikan tersebut karena Bupati Probolinggo, Puput Tantriana Sari, menjadi tersangka kasus jual beli jabatan Pj Kades.

Baca Juga: Cek! Jalan Tol Yogyakarta-Bandara YIA Lewat 15 Kalurahan di 6 Kapanewon

Penolakan Vaksinasi Covid-19

Ada juga tentang aksi sekelompok orang mengacak-acak lokasi vaksinasi Covid-19 di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Ujong Serangga, Kecamatan Susoh, Aceh Barat Daya pada Selasa (28/9/2021) pagi. Akibat kejadian itu satu orang tenaga kesehatan (nakes) mengalami lebam di kaki dan sejumlah vaksin Covid-19 rusak.

“Kerusakannya lumayan parah. Satu tenaga kesehatan atas nama Fanni Eprilia Tika, 28, mengalami lebam di betis kanan bagian belakang akibat terkena benturan kursi plastik,” kata Kabid Humas Polda Aceh, Kombes Winardy, dalam keterangan kepada wartawan, Selasa (28/9/2021).

Sejumlah kerusakan di antara satu posko gerai vaksin, 9 vial vaksin (10 dosis), 33 vial vaksin Sinovac (2 dosis), alat medis berupa masker, hand sanitizer, alat pengukur tekanan darah tinggi, jarum suntik, obat-obatan.

Baca Juga: Aneh! Anak di Madiun Melahirkan, Keluarga Sebut Dihamili Makhluk Halus

Dia menyebutkan warga menolak vaksinasi karena kurang edukasi tentang pentingnya vaksinasi Covid-19. Selain itu, masyarakat tidak mau apabila vaksinasi dilaksanakan di PPI tersebut.

“Nelayan marah dan tidak mau mengikuti vaksinasi yang diadakan Polsek Susoh, Koramil/04 Susoh, Pol Airud, dan Puskesmas Sangkalan, karena vaksinasi menyebabkan pengunjung di PPI Ujung Serangga sepi dan mempengaruhi pendapatan,” beber Winardy.

Sebelumnya, sejumlah orang di PPI Ujong Serangga mengacak-acak lokasi vaksinasi Covid-19. Momen itu terekam video dan viral di medsos. Beberapa orang merusak meja, masker, dan kertas dokumen berserakan. Beberapa petugas keamanan mencoba menenangkan massa.

Razia Manusia Silver

Selain itu, Pemerintah Kota Tangerang Selatan melaksanakan razia terhadap 19 manusia silver, dua di antara balita pada Selasa (28/9/2021). Kepala Seksi Penyelidikan dan Penyidikan Satpol PP Kota Tangsel, Muksin Al-Fachry mengatakan para manusia silver beroperasi mulai pukul 15.00 WIB hingga pukul 22.00 WIB.

Baca Juga: Marak Lahan Hutan Ditanami Porang, Bencana Banjir Intai Madiun

“Setiap hari manusia silver ini bergerak jam 15.00 WIB sampai jam 22.00 WIB. Rata-rata mereka bergerak tiga jam. Total 19 manusia silver yang dirazia. Dua di antara masih balita. Dalam sehari beroperasi masing-masing mengantongi Rp80.000-Rp300.000,” ujar dia.

Muksin menyebut 19 manusia silver yang terjaring operasi itu tersebar di beberapa lokasi di Tangsel. Sejumlah manusia silver itu bukan warga Tangerang Selatan (Tangsel).

“Razia Perempatan Muncul, Pamulang, Gaplek, Rempoa-Gintung, Bintaro plaza, Graha Bintaro, Alam Sutera. Dewasa laki-laki ber-KTP Tangsel 6 orang yang luar Tangsel 4 orang. Perempuan dan anak-anak di luar KTP Tangsel,” sebut Muksin.

Baca Juga: Round Up: Pasutri Akses Layanan Pijat Plus dan 5 Agrowisata Soloraya

Muksin mengatakan manusia silver di bawah umur dibawa Kementerian Sosial (Kemensos) ke Balai Melati Bambu Apus, Jakarta Timur. Di sisi lain, manusia silver dewasa dibawa ke Dinas Sosial Tangsel untuk diberikan pembinaan.

Sementara itu, bayi usia sepuluh bulan yang dilumuri cat silver dan ibu kandungnya, NK, 21, dipindahkan ke Balai Rehabilitasi Anak milik Kemensos di Bekasi. Keduanya akan menjalani asesmen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya