SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Kisah nyata ini terjadi beberapa tahun lalu saat Jon Koplo baru pertama kali menginjakkan kaki di Solo. Setelah lulus SMA, Jon Koplo disuruh bibinya ke Solo untuk ewang-ewang sembari mencari pekerjaan di Kota Bengawan. Ibunya pun mengizinkan.
Keesokan harinya, Koplo berangkat menuju Solo naik bus ekonomi. Namanya saja pindahan, Koplo membawa banyak barang. Barang-barang berharga dan ijazahnya ia masukkan ke dalam tas, sedang baju-bajunya ia masukkan ke dalam dua buah kardus bekas bungkus mi instan.
Begitu Jon Koplo masuk ke bus, kardusnya langsung ditampani kernet dan diletakkan di bagian depan bus sebelah sopir, bersama dengan barang-barang milik penumpang lain. “Nanti kalau turun jangan lupa barangnya ya, Mas!” kernet mengingatkan.
Sore hari, Jon Koplo sampai di rumah bibinya. Setelah jagongan sebentar, Koplo pamit hendak mandi dulu. Ia lalu membuka kardus berisi bajunya. Namun alangkah kagetnya Koplo saat membuka salah satu kardusnya, ternyata berisi penuh roti mandarin, roti yang sering digunakan untuk suguhan hajatan.
Koplo mengingat-ingat. Seingatnya, tadi memang ada penumpang yang turun sebelum dia yang membawa kardus serupa. Kardus yang tertukar itu sama persis, bahkan warna tali rafianya juga sama.
Jon Koplo ger-geran dengan bibinya karena kardus yang tertukar itu berisi kaos dan jeroan miliknya.
Mesakke lho, Plo, arep njupuk roti nggo suguhan, isine bul jeroanmu,” kata bibinya sambil ngguyu ngekek.
Mungkin nggak ya sang pemilik roti mandarin yang kijolan itu saat ini membaca Ah Tenane?

Mardi Utami, Nayu Timur RT 005/RW 018, Nusukan, Banjarsari, Solo

Promosi Selamat Datang di Liga 1, Liga Seluruh Indonesia!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya