SOLOPOS.COM - Bradly Smith (JIBI/Ist)

Solopos.com, BORMES LES MIMOSAS— — Para penggemar fanatik MotoGP boleh jadi memiliki bintang pujaan baru, yakni Marc Marquez. Aksi fantastis sang debutan tim Honda ini di lintasan balap berbuah manis berupa gelar juara dunia MotoGP 2013.

Akan tetapi tak hanya Marquez si pendatang baru yang tampil menawan. Rival Marquez di ajang Moto2, Bradley Smith, juga patut diacungi jempol.  Seperti halnya Marquez, Smith juga berstatus sebagai rookie di musim 2013. Ia naik kelas dari Moto2 dengan bergabung bersama Yamaha Tech 3. Di tim satelit Yamaha ini, pembalap Inggris ini tandem dengan kompatriotnya, Cal Crutchlow.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Meski tergolong baru, Smith mencatatkan prestasi yang menggembirakan. Dari total 18 seri, pembalap 23 tahun ini finis di jajaran 10 besar sebanyak 10 kali. Finis terbaiknya adalah menempati urutan keenam di GP Spanyol, GP Jerman dan GP Australia. Di akhir klasemen ia bertengger di peringkat ke-10 dengan torehan 116 poin.

Ekspedisi Mudik 2024

“Di seri pertama saya kecewa berat karena saya gagal menyelesaikan balapan karena crash. Itu hal terburuk yang saya raih musim ini. Satu-satunya yang membuat saya senang adalah progres yang saya raih sepanjang tahun ini,” terang pembalap kelahiran Oxford ini, seperti dilansir MotoGP, Selasa (26/11) WIB.

Hadirnya Smith ke garasi Yamaha Tech 3 diiringi dengan tekanan berat. Penampilan rekannya, Crutchlow, yang bagus membuat performanya juga dituntut harus baik. Meskipun demikian, adanya Cal justru menjadi pelecut semangat tersendiri baginya untuk menggeber kuda besinya lebih cepat di lintasan.

Menurutnya, Cal tipe pembalap yang tidak peduli dengan kata orang lain. Mantan pembalap WSBK (World Superbike) itu berhasil menjadikan dirinya sebagai pusat perhatian dengan usaha maksimalnya yang berbuah podium hingga finis kelima. Kurang dekat hubungan keduanya justru membuat Smith bisa lebih fokus mengurusi masa depannya sendiri tanpa adanya gangguan dari orang lain.

Namun, pembalap kelahiran 28 November ini tak lepas dari kritikan. Menurutnya, selalu ada sisi positif dan negatif dalam segala hal. Tak dapat dimungkiri jika orang lebih suka menyasar kekurangan daripada kelebihan. Smith menggarisbawahi semua kritikan itu ia jadikan masukan untuk memperbaiki diri. Satu-satunya faktor negatif adalah jika membiarkan kelemahan itu memengaruhi performanya saat beraksi di lintasan.

Di musim depan, beban Smith jelas bertambah dengan masuknya juara Moto2 2013, Pol Espargaro, sebagai rekan barunya menggantikan Cal yang hijrah ke Ducati. Adanya pembalap Spanyol di bawah satu bendera diyakini bakal menjadi motivasi tambahan baginya.

“Target saya tahun depan adalah bertarung dengan motor satelit. Mungkin bersaing dengan Bautista (Gresini Honda) atau Bradl (LCR Honda),” pungkasnya. (Farida Trisnaningtyas/JIBI)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya