SOLOPOS.COM - Penerapan protokol pencegahan Covid-19 di The Sunan Hotel Solo. (Istimewa)

Solopos.com, SOLO — Jumlah kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Solo yang melonjak berdampak pada bisnis hotel di Solo. Sejumlah calon tamu hotel dikabarkan membatalkan pesanan begitu Solo disebut masuk zona “hitam”.

Meski, istilah zona “hitam” hanya dipakai untuk menggambarkan kondisi penambahan kasus Covid-19 yang begitu besar. Sebenarnya tidak ada istilah zona “hitam” dalam penilaian kegawatan kasus Covid-19 di Indonesia. Gugus Tugas hanya merilis empat status zona, yakni merah, oranye, kuning, dan hijau.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Solo mencatat 10 hotel di Solo melaporkan banyak agenda calon tamu dibatalkan atau diundur. Mereka mengkhawatirkan jumlah kasus Covid-19 yang naik signifikan di Solo dalam sehari.

Dekan FK UNS Solo Bantah 25 Dokter Residen di RS Moewardi Ketularan Covid-19 dari Pesta Wisuda

Ketua PHRI Solo, Abdullah Suwarno, mengatakan Pemkot Solo yang menyampaikan status Solo zona “hitam” berefek besar pada bisnis hotel di Solo yang mulai membaik setelah terpukul telak gegara virus corona.

“Efeknya ini sama dengan saat Kota Solo ditetapkan berstatus KLB [kejadian luar biasa] pada pertengahan Maret lalu. Kondisi perhotelan yang sudah membaik kembali seperti awal KLB dulu. Ada 10 hotel yang lapor kepada kami, banyak tamu OTA [online travel agent] batal, begitu juga dengan event-event yang juga urung dilaksanakan,” ujar dia kepada Solopos.com, Senin (13/7/2020).

2 Asisten Ustaz Positif Covid-19 di Wonogiri Ketularan, Asal Jatisrono dan Selogiri

Bisnis Hotel Langsung Rontok Setelah Status Zona “Hitam”

Ketua Bidang Humas dan Promosi PHRI Solo, Sistho A Sreshtho, menambahkan setelah sempat terpuruk pada Maret–Mei 2020, okupansi perhotelan mulai membaik. Sebagai contoh, sebelumnya okupansi di bawah rata-rata sekitar 8%, kini menjadi 25%-30%.

Namun angka itu kembali jeblok lantaran banyak tamu hotel di Solo yang memilih membatalkan reservasi mereka. Begitu pula dengan sederet agenda meeting di berbagai hotel juga terpaksa diundur atau dibatalkan lantaran status zona “hitam” Kota Solo.

“Ini kami sayangkan sekali, kami mulai bernapas, malah kena lagi. Kami harap ini cepat berlalu kalau bisa pemerintah lebih bijak. Efeknya sangat besar dan cepat. Baru kemarin ditetapkan, hari ini bisnisnya rontok lagi,” papar dia.

Curhat Pedagang Pasar Harjodaksino Solo: Nekat Jualan Karena Tak Punya Penghasilan

Ia menggarisbawahi masyarakat tidak perlu khawatir menginap maupun menyelenggarakan acara di Solo. Menurutnya, hotel di Solo adalah tempat yang aman bagi tamu karena pihaknya menerapkan semua protokol kesehatan.

Protokol kesehatan dimaksud mulai check in, layanan kamar, restoran, hingga check out. Hal serupa juga berlaku pada agenda meeting di hotel yang mengedepankan protokol kesehatan.

“Kami ngin menyampaikan ke masyarakat, hotel tempat yang aman untuk menginap maupun penyelenggaraan acara. Kami punya protokol standar untuk antisipasi persebaran Covid-19 ini,” imbuh dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya