Ronggowarsito, Peramal Ulung dari Keraton Solo

Solopos.com, SOLO — Keraton Solo memiliki sosok peramal ulung bernama Ronggowarsito. Salah satu ramalan Ronggowarsito yang terkenal adalah tentang zaman edan. Konon istilah zaman edan kali pertama ditulis dalam Serat Kalatida. Ramalan itu terdiri atas 12 bait tembang Sinom.

Ramalan karya Ronggowarsito itu ditulis pada masa pemerintahan Pakubuwono IX sekitar tahun 1862-1893. Selama ini, ramalan pujangga yang hidup di masa Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat itu sering disejajarkan dengan Jangka Jayabaya karya Raja Kerajaan Kediri.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Baca juga: Inilah Bukti Kesaktian Ramalan Jayabaya

Dihimpun dari berbagai sumber, Selasa (21/12/2021), pria bernama Raden Ngabehi Rangga Warsita itu dikenal sebagai pujangga besar terakhir di tanah Jawa. Dikutip dari Wikipedia, nama asli Ronggowarsito adalah Bagus Burhan. Dia adalah anak Mas Pajangswara, cucu buyut Yasadipura II, pujangga utama Keraton Solo

Ayah Bagus Burhan merupakan keturunan Kesultanan Pajang sedangkan ibunya adalah keturunan dari Kesultanan Demak. Bagus Burhan diasuh oleh Ki Tanujaya, abdi dari ayahnya.

Setelah kematian Yasadipura II, Ranggawarsita diangkat sebagai pujangga Kasunanan Surakarta oleh Pakubuwana VII pada tanggal 14 September 1845.

Baca juga: Ramalan Jayabaya Bukan Sekadar Mitos, Ini Isinya

Pada masa inilah Ranggawarsita melahirkan banyak karya sastra. Hubungannya dengan Pakubuwana VII juga sangat harmonis. Ia juga dikenal sebagai peramal ulung dengan berbagai macam ilmu kesaktian.

Ronggowarsito hidup pada masa penjajahan Belanda. Ia menyaksikan sendiri bagaimana penderitaan rakyat Jawa, terutama ketika program Tanam Paksa dijalankan pasca Perang Diponegoro. Dalam suasana serba memprihatinkan itu, Ranggawarsita meramalkan datangnya kemerdekaan, yaitu kelak pada tahun Wiku Sapta Ngesthi Janma.