SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Lady Cempluk yang masih menyandang status sebagai mahasiswi di universitas markotop di Solo ini tergolong ubet. Di sela-sela kesibukannya sebagai mahasiswi, ia juga sibuk berbisnis bros. Hasilnya lumayan, bisa buat beli buku plus jajan.

Setiap sore ia muter dari kos ke kos untuk menjajakan dagangannya. Dasar cah kendel tur ora isinan, ia pun bludhas-bludhus keluar masuk kos-kosan meskipun penghuninya belum ia kenal.

Promosi Nusantara Open 2023: Diinisiasi Prabowo, STY Hadir dan Hadiah yang Fantastis

Suatu hari ia singgah di sebuah rumah kos dekat kampusnya. Satu persatu dagangannya mulai laku. Cempluk tambah semangat mempromosikan dagangannya dengan gayanya yang wasis dan luwes. Para mahasiswi yang menjadi target sasarannya pun mulai memilih dan memilah bros-bros Cempluk.

“Wah, laris manis tanjung kiprit…” batin Cempluk.

Setelah tak ada lagi yang membeli, Cempluk pun mulai mengemasi bros-brosnya dan berpamitan pada para pembelinya.

“Permisi Mbak, saya pergi dulu ya…” ucap Cempluk dengan kemayu.

“Ya Mbak, besok tanggal muda ke sini lagi bawa bros yang bagus-bagus,” pesan para mahasiswi itu.

“Oh, beres…” jawab Cempluk sambil berdiri. Namun saat berdiri itulah Cempluk merasakan roknya bertambah panjang.

“Lho, rokku kok tambah dawa?” batinnya. Baru selangkah saja Cempluk berjalan, salah satu pembelinya menegur, “Mbak, Mbak, roknya mlotrok, Mbak…!”

Cempluk yang baru sadar bahwa roknya makin panjang karena melorot itu pun buru-buru menyelamatkan diri dengan wajah abang-ireng kisinan.

(Siti Fatimah, Gunung Sudo RT 01/RW VII Malangan, Bulu, Sukoharjo 57563)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya