SOLOPOS.COM - Roger Federer (JIBI/REUTERS/Jason Reed)

Roger Federer kembali menempati peringkat satu dunia.

Solopos.com, ROTTERDAM – Masa depan dunia tenis tampak sangat menjanjikan di era millennium baru atau periode 2000-an. Waktu itu, muncul petenis muda seperti Lleyton Hewitt, Marat Safin, Juan Carlos Ferrero, Andy Roddick hingga Roger Federer yang mulai mengganggu dominasi pemain veteran macam Andre Agassi dan Pete Sampras.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Safin memenangi US Open di usia 20 tahun dan Hewitt menjadi petenis termuda yang meraih peringkat 1 ATP di usia 20 tahun. Federer juga tak kalah mengejutkan dengan sukses meraih singgasana terbaik ATP pada Februari 2002 atau saat usianya baru menginjak 22 tahun.

Satu per satu petenis angkatan Federer kini bertumbangan. Ada yang pensiun, ada pula yang permainannya terus menurun seiring menuanya usia. Namun hal itu tak berlaku bagi Federer. Petenis Swiss ini justru mampu kembali menjadi yang terbaik di usia 36 tahun lebih 195 hari! Dia menggeser Rafael Nadal dari peringkat 1 ATP seusai menaklukkan Robin Haase dengan skor 4-6, 6-1, 6-1 di perempat final Rotterdam Open, Sabtu (17/2/2018). Sebelum ini, kali terakhir Federer menjadi petenis nomor satu pada Oktober 2012 alias enam tahun lalu.

“Mencapai nomor satu adalah salah satu, kalau bukan pencapaian terakhir dalam olahraga ini. Namun ini sebuah perjalanan yang luar biasa, saya masih ingat saat mendapat wild card pertama pada 1998, sungguh sangat berarti,” ujar Federer  setelah menerima plakat simbol peringkat satu oleh mantan juara Wimbledon asal Belanda Richard Krajicek.

Publik sebenarnya sudah tak heran dengan konsistensi Fed Ex, julukan Federer, di dunia tenis. Setelah meraih peringkat satu dunia pada 2002, dia tak pernah keluar dari 10 besar hingga November 2016. Dia pun menjadi petenis terlama yang menguasai puncak ATP yakni 302 pekan. Namun cedera parah yang dia alami pada 2016 sempat membuatnya terjerembab hingga peringkat ke-17 pada Januari 2017.

Meski demikian, pada tahun itu juga dia menemukan titik balik dengan memenangi tiga gelar grand slam setelah lima tahun tak memenangi apapun. “Ketika Anda bertambah tua, Anda mungkin harus melipatgandakan usaha Anda. Hal ini mungkin yang paling berarti dalam karier saya,” ucap Federer.

Maestro tenis Andre Agassi pun legawa rekornya sebagai petenis putra tertua peraih peringkat 1 ATP dilewati Federer. Sebelumnya Agassi memegang rekor itu dengan menjadi yang terbaik saat berusia 33 tahun pada 2003. Peraih delapan gelar grand slam ini menyebut Federer sukses melanjutkan prestasi membanggakan di dunia tenis. “Selamat untuk pencapaian luar biasa yang lain! [dari Federer],” cuit Agassi di akun Twitter miliknya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya