Robot Pemadam Api Mirip Laba-laba

Robot pemadam api (JIBI/Harian Jogja/Kharisma Ayu Febriana)

Berkembangnya teknologi robotika, peran robot menjadi semakin signifikan di berbagai bidang ilmu dan kehidupan manusia. Kata “robot” yang dalam bahasa Chska, berarti “pekerja” memang diciptakan untuk mempermudah pekerjaan manusia. Salah satunya  yang dibuat mahasiswa Teknik Mesin UGM, yakni Damar Satrio dan Bachtian Chandra yang menciptakan robot untuk memadamkan api.

Promosi Tragedi Kartini dan Perjuangan Emansipasi Perempuan di Indonesia

Salah seorang anggota penelitian, Bachtian Chandra menjelaskan, latar belakang menciptakan robot api, yakni karena seiring dengan trend dunia robotika di Indonesia  yang saat ini berkemban semakin pesat, maka tercetuslah ide membuat robot yang bermanfaat dalam memadamkan api.

“Melihat dampak positif perkembangan dunia robotika, maka kami membuat sebuah tim yang berasal dari berbagai disiplin pengetahuan untuk lebih mendalami ilmu tersebut,” kata dia saat ditemui Harian Jogja, di Foodcourt UGM, Minggu (18/3) .

Sekilas melihat desain robot pemadam api ini  mirip dengan binatang laba-laba, dengan tubuh yang kokoh dan dilengkapi enam kaki yang menyangga tubuh robot tersebut, sehingga merupakan desain yang sempurna.

Tujuan menciptakan robot pemadam api ini, yakni sebuat robot yang bertugas  mencari dan memadamkan api pada suatu ruangan dan waktu yang telah ditentukan. Robot yang dilengkapi dengan semprotan air dan baling-baling kipas ini diharapkan dapat dengan  cepat menemukan dan mematikan api.

Harapan yang mereka inginkan berbuah hasil yang manis. Robot pemadam api berhasil  meraih juara I regional  best desain and algoritma dalam Kontes Robot Nasional. Hal ini disebabkan karena  robot  yang mereka ciptakan dapat dengan cepat menemukan dan mematikan api, yakni dalam tiga kali trial, serta dapat menguasai  arena yang digunakan saat pertandingan.

”Keunggulan robot ini selain dapat memadamkan api, juga dapat mendeteksi keberadaan api melalui suhu ruangan. Karena robot tersebut dilengkapi dengan alat sensor,” urai Bachtian. (ali)