SOLOPOS.COM - BEE GEES -- Robin Gibb (kanan) bersama saudaranya, Barry, dalam sebuah acara tahun 2007 silam. Robin meninggal dunia setelah berjuang melawan kanker usus dan hati. (JIBI/SOLOPOS/Reuters)

BEE GEES -- Robin Gibb (kanan) bersama saudaranya, Barry, dalam sebuah acara tahun 2007 silam. Robin meninggal dunia setelah berjuang melawan kanker usus dan hati. (JIBI/SOLOPOS/Reuters)

Robin Gibb, salah satu pentolan Bee Gees, meninggal dunia setelah lama berjuang melawan kanker. Namanya bersama kelompok musiknya, Bee Gees, adalah bagian tak terpisahkan dari perjalanan sejarah tren musik dunia, khususnya musik disko.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Robin lahir tahun 1949 di Isle of Man, pulau kecil di antara Inggris dan Irlandia. Keluarganya lantas pindah ke Manchester di mana dia dan saudara-saudaranya sering tampil di panggung-panggung hiburan lokal. Mereka selanjutnya pindah ke Australia dan di sinilah Bee Gees secara resmi lahir. Pada 1963 mereka merilis album pertama The Battle Of The Blue And The Grey.

Karena kemudian yakin bahwa masa depan mereka akan lebih cerah di Eropa, Gibbs bersaudara kembali ke Inggris dan akhirnya melahirkan hit pertama mereka, Massachusetts di tahun 1967. Namun mereka sempat dilanda perpecahan sehingga Robin pun memilih karir solo. Untung hal ini tak berlangsung lama. Dalam dua tahun mereka kembali bersatu dan tahun 1970 pun segera menjadi era emas mereka. Dua lagu mereka, Lonely Days dan How Can You Mend a Broken Heart langsung merajai posisi puncak daftar lagu terpopuler AS tahun 1971.

Tahun 1975, setelah mengalami jatuh bangun akibat stagnasi kreasi, Bee Gees memunculkan lagu-lagu yang mengutamakan irama yang pas untuk menari lewat album Main Course. Lagu Jive Talkin’ membuat mereka dipilih untuk ikut menggarap lagu bagi film musikal Saturday Night Fever. Nama Bee Gees pun makin memuncak bersamaan dengan popularitas film yang dibintangi John Travolta ini. Lagu-lagu Stayin’ Alive, How Deep Is Your Love, Night Fever and More Than a Woman menjadi lagu-lagu mereka yang paling dikenal dan membawa ciri khas berupa harmoni suara tinggi, irama disko serta balada-balada romantis.

Bee Gees pun melejit ke puncak popularitas dengan angka penjualan album dihitung mencapai 200 juta kopi. Ini membuat mereka sejajar dengan legenda musik lain seperti Rolling Stones dan Pink Floyd. Mengomentari sukses ini, Bruce Elder dari All Music Guide menyebut bahwa kelompok ini “berupaya memadukan semua gaya yang mereka kenal, dari Mills Brothers dan Beatles serta musik soul era 1970-an menjadi sesuatu yang orisinal ciri khas mereka sendiri yang sulit ditolak.”

Sayang kejayaan mereka tak berlangsung lama. Berakhirnya tren musik disko pun membuat Robin bersaudara segera tersisih. Sepanjang era 1980-an mereka pun lebih banyak mencurahkan perhatian untuk membuat karya bagi banyak artis lain seperti Diana Ross. Mereka sempat membuat album baru tahun 1987, E.L.P, di mana salah satunya lagu mereka menjadi hit yaitu You Win Again.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya