SOLOPOS.COM - Genangan air rob merendam Desa Sriwulan, Kecamatan Sayung, Kabupaten Dema, Jateng Kamis (1/6/2017). (Okezone-Taufik Budi)

Rob di Demak, Jateng meninggi sejak awal Juni 2017.

Semarangpos.com, DEMAK — Datangnya bulan Juni 2017 di kawasan pesisir Kabupaten Demak, Jawa Tengah (Jateng) ditandai dengan meningginya genangan air rob atau limpasan air laut ke daratan. Laman aneka berita Okezone.com, memberikan kesaksian banjir air laut yang dipicu gelombang pasang itu ketinggiannya mencapai 1 m.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Air laut merendam kawasan permukiman warga pesisir Demak. Jalan-jalan kampung tergenangi air yang bersiat korosif itu. “Banjirnya naik mulai siang tadi, dengan cepat air masuk ke rumah. Seluruh bagian rumah terendam, mulai ruang tamu, kamar, sampai dapur. Ini mau masak buat buka puasa juga susah,” kata Siti Nur Khofifah, warga Desa Sriwulan, Kecamatan Sayung, Kamis (1/6/2017).

Menurutnya, akhir-akhir ini genangan rob terjadi hampir setiap hari. Gelombang laut mulai pasang sejak siang dan baru surut menjelang malam. Akibatnya, aktivitas warga di kampung nelayan itu bukan hanya terganggu tetapi juga nyaris lumpuh.

“Kalau sudah rob begini, mana bisa beraktivitas. Apalagi rumah saya kan letaknya paling ujung berbatasan langsung dengan laut. Tak hanya banjir rob, tapi ombak juga menerjang tembok rumah. Suaranya keras, takut juga sih,” kata pelajar SMKN 1 Sayung itu.

Teguh Triyono, tokoh masyarakat Desa Purwosari, Kecamatan Sayung menyebutkan genangan air rob itu terbilang paling parah dalam tiga tahun terakhir., Hanya lima rumah warga yang terbebas dari limpasan air laut ke daratan. Itu pun karena bangunan rumah telah ditinggikan, sehingga penghuninya masih bisa beraktivitas menyiapkan menu buka puasa.

“Di-RT saya ini adalah 50-an rumah, hanya sekira lima rumah yang tidak terkena banjir. Padahal lokasi di RT kami ini yang paling tinggi dibanding lainnya. Jadi rumah-rumah di RT lain ya terendam semua,” kata Teguh.

Ia menambahkan, kawasan di sekitar rumahnya selama ini relatif aman dari ancaman rob. Namun, banjir yang mulai terjadi siang hari di awal Juni 2017 itu mendadak menenggelamkan jalan kampung dan rumah-rumah di sekitarnya.

“Biasanya kalau rob, jalan di depan rumah saya itu tak sampai terendam. Lha hari ini tadi jalanan terendam sampai 20 cm, dan jalan itu paling tinggi di antara lainnya karena sudah ditinggikan,” jelasnya.

Bocah-bocah Desa Sriwulan, Kecamatan Sayung, Kabupaten Dema, Jateng, Kamis (1/6/2017), bermain di genangan air rob. (Okezone-Taufik Budi)

Bocah-bocah Desa Sriwulan, Kecamatan Sayung, Kabupaten Dema, Jateng, Kamis (1/6/2017), bermain di genangan air rob. (Okezone-Taufik Budi)

Teguh berharap, pemerintah bergerak cepat mengatasi banjir di kampung-kampung nelayan. Sebab, kata dia, kampung nelayan di Semarang kini tak terdampak banjir karena telah dibuat tanggul dan pompa yang selalu siap menanggulangi banjir.

“Tadi saya sempat telepon teman di Semarang yang biasanya kena rob. Ternyata hari ini bebas dari banjir. Jadi semua limpasan banjir rob ini mengarah ke Demak,” keluhnya.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya