SOLOPOS.COM - Talk Show Virtual, Road to SBBI Award 2022 dengan tema Merawat Pelanggan Loyal, Menjaga Kekuatan Merek, disiarkan di YouTube Espos Live, Facebook Solopos.com, serta Instagram @koransolopos, pada Kamis (17/3/2022). (Tangkapan layar Youtube)

Solopos.com, SOLO — Menjadi merek besar yang sudah melekat di hati pelanggan bukan berarti berhenti melakukan inovasi merawat pelanggan dan menjaga merek.

Hingga saat ini, inovasi untuk merawat pelanggan terus dilakukan dua pengelola brand yang sudah beberapa kali meraih penghargaan dalam Solo Best Brand and Inovation (SBBI) Awards, yakni Sharp dan Danarhadi. Bahkan saat ini kedua pengelola brand tersebut telah mempersiapkan dan merawat target market 10 tahun ke depan.

Promosi Jaga Jaringan, Telkom Punya Squad Khusus dan Tools Jenius

Asisten General Manager Marketing Communication PT Sharp Electronic Indonesia, Agus Soewadji, mengatakan saat ini Sharp terus melakukan berbagai upaya untuk menjaga loyalitas pelanggan dan menjaga kekuatan brand. Diketahui, Sharp melalui produk lemari es, dalam beberapa tahun terakhir telah memenangkan SBBI Awards.

Agus membeberkan beberapa langkah atau terobosan yang dilakukan Sharp saat ini. Salah satunya memperhatikan keinginan pasar. Bahkan satu hal yang menarik, Sharp juga memperhatikan target pasar Indonesia yang mayoritas beragama Islam. Dengan begitu Sharp pun mendaftarkan produknya untuk mendapatkan sertifikat halal.

Baca Juga: SBBI 2022: Rahasia Merek Produk Elektronik Mendominasi Setiap Survei

“Kami melihat di negara-negara tetangga, alat masak dan sebagainya didaftarkan untuk mendapatkan sertifikat halal. Untuk itu kami juga melakukan hal yang sama. Saat ini kami [lemari es Sharp] menjadi satu-satunya lemari es di Indonesia yang bersertifikat halal. Ini juga menjadi strategi promosi kami,” kata dia dalam Talk Show Virtual, Road to SBBI Award 2022 dengan tema Merawat Pelanggan Loyal, Menjaga Kekuatan Merek, yang disiarkan di YouTube Espos Live, Facebook Solopos.com, serta Instagram @koransolopos, Kamis (17/3/2022).

Melalui sertifikat halal, pihaknya berharap masyarakat di Indonesia nyaman dan aman dalam menggunakan produk lemari es Sharp. Bukan hanya itu, masalah desain produk juga menjadi pertimbangan tersendiri. Sebab Sharp melihat masyarakat di Indonesia membeli lemari es bukan sekedar untuk mendinginkan sesuatu. Lemari es yang terkadang ditempatkan di sudut-sudut tempat tinggalnya, juga memiliki fungsi untuk mempercantik ruangan.

“Jadi kami juga keluarkan desain sesuai minat pasar. Kalau dulu misalnya ada motif bunga. Tapi saat ini kami menyesuaikan pasar yang lebih tertarik pada pola polos,” jelas dia. Agar pembeli lebih nyaman dan percaya dengan produk, Sharp juga menyiapkan layanan purna jual, seperti memperluas jaringan servis dan sebagainya.

Di sisi lain, Sharp juga sudah mulai melihat potensi ke depan. Dimana target pasar ke depan sudah berubah generasi. Meski Sharp merupakan merek yang sudah berusia di atas 50 tahun, namun ke dapan target pasarnya bukanlah generasi tua yang sudah sangat mengenal Sharp. Target pasar ke depan adalah generasi Z atau kalangan milenial saat ini.

Baca Juga: Tiga Brand Selalu Juara di Kategori Otomotif, Siapa Jawara SBBI 2022?

“Artinya generasi milenial saat ini, nanti antara 5-10 tahun ke depan susah memiliki daya beli. Untuk itu saat ini kami terus memperbanyak aktivasi digital. Belajar memanfaatkan media sosial dan sebagainya. Sebab pola belanja yang tentunya berbeda, saat ini orang mau beli sesuatu akan mencari informasi di Google, YouTube dan sebagainya sebelum datang ke toko,” kata dia.

Pada acara tersebut, hal yang hampir sama juga disampaikan Danarhadi. Sebagai pengelola merek batik, Danarhadi pun mulai mengenalkan produk-produknya ke kalangan milenial. Ada terobosan-terobosan baru yang sudah dijalankan.

Selain mengubah pola penjualan dari offline ke online, saat ini Danarhadi juga mulai memunculkan produk-produk yang sesuai dengan minat kalangan milenial. Batik Danarhadi memiliki produk unggulan berupa batik tulis. Namun untuk menggiring pelanggan agar ke depan produk batik tetap diminati, saat ini Danarhadi mulai menawarkan produk lebih kasual untuk menyasar kalangan muda.

Baca Juga: Rhenald Kasali bakal Berbagi Strategi Bisnis di SBBI Awards 2022

“Tentu kami tidak langsung tawarkan batik tulis. Kami mulai dengan batik yang lebih kasual. Seiring bertambahnya usia tentu mereka akan naik level, bisa ke motif batik cap. Selanjutnya baru naik ke level batik tulis,” kata Marketing Communication Area Joglosemar Surabaya PT Danarhadi, Inou Marcsta Hernawan.

Sementara itu Manager Solopos Institute, Sholahuddin, mengatakan Sharp melalui produk lemari es dan Danarhadi untuk produk batik, telah menjadi brand yang kuat di Soloraya. SBBI merupakan riset untuk mencari merek terbaik yang basisnya konsumen, di wilayahnya Solo dan sekitarnya.

“Awalnya dulu riset dalam skala nasional sudah ada. Umumnya mereka mengambil sampel kota besar, Solo tidak masuk di dalamnya. Artinya solo dan sekitarnya ada kekosongan data. Kami mengisi kekosongan itu. Kita ingin riset pasar, menyajikan data yang khas Kota Solo. Terlebih Solo menjadi kota dinamis dari sisi bisnis,” lanjut dia. Dia menyebutkan sejak 2009, Danarhadi selalu menjadi pemenang. Sedangkan lemari es Sharp sejak 2007 telah menjadi pemenang SBBI sebanyak 14 kali.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya