SOLOPOS.COM - Para pemain saat tampil di dalam pementasan drama kolosal bertajuk “Singgasana Wilwalikta” di Concert Hall Taman Budaya Yogyakarta (TBY), Rabu (5/12/2012) malam.(Harian Jogja/JIBI/Kurniyanto)


Para pemain saat tampil di dalam pementasan drama kolosal bertajuk “Singgasana Wilwalikta” di Concert Hall Taman Budaya Yogyakarta (TBY), Rabu (5/12/2012) malam.(Harian Jogja/JIBI/Kurniyanto)

JOGJA – Sejarah berdirinya Kerajaan Majapahit dihadirkan dalam sebuah pementasan kolosal bertajuk Singgasana Wilwalikta di Concert Hall Taman Budaya Yogyakarta (TBY), Rabu, (5/12/2012), malam.

Promosi Ijazah Tak Laku, Sarjana Setengah Mati Mencari Kerja

Sebanyak 50 penari dari pelajar SMKI Bantul, mahasiswa Institut Seni Indonesia (ISI) dan Mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) dilibatkan dalam acara ini. Seluruh adegan dalam pertunjukkan berdurasi selama 60 menit itu memadukan sejumlah gerakan tari Jawa Tengah, Timur, Jogja,  Cina bahkan tari kontemporer.

Para penari tersebut tampil dalam tujuh sesi dalam sebuah panggung. Dimana beberapa lembaran kain berwarna merah dan putih tampak terpasang tepat di atas panggung. Persis di atas lembaran kain itu  pada penari menyuguhkan gerakan apik dan begitu dinamisnya. Terlebih para penari diiringi musik pengiring oleh pemain yang mengenakan pakaian Jawa.

Para pengiring itu memainkan sejumlah alat musik seperti gamelan, gong, saxophone dan juga bebarapa alat musik khas Cina. Mereka memainkan berbagai macam musik sesuai adegan tari yang dipertunjukkan.

Tidak ada dialog dalam pementasan itu. Seluruhnya hanya menggunakan gerakan non verbal. ”Saya takut kalau ada dialog menjadi terkesan pementasan ludruk,” papar sutradara pertunjukkan, Eko Sulistyo kepada Harian Jogja, seusai pementasan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya