SOLOPOS.COM - Pengunjung menikmati wahana river tubing Kali Pusur di objek wisata Watu Kapu, Desa Wangen, Kecamatan Polanharjo, Klaten, belum lama ini. (Istimewa)

Solopos.com, KLATEN — River Tubing Pusur Adventure yang berada di Klaten ini merupakan wisata berbasis edukasi untuk tidak membuang sampah di sungai. River tubing ini berada di Dukuh Wareng, Desa Wangen, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah.

Dilansir dari laman travelingyuk.com, Jumat (11/11/2022), bermain river tubing memang sebuah kegiatan yang menyenangkan. Pembayaran di River Tubing Pusur Adventure bisa menggunakan metode pembayarannya dengan sampah.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Sampah yang dimaksud bisa berupa sampah plastik, kertas, botol maupun yang lainnya. Sampah-sampah tersebut akan dipilah dan ditimbang untuk menentukan berapa harganya. Jika sudah mencukupi target, anda bisa bermain river tubing menggunakan ban.

Metode pembayaran di River Tubing Pusur Adventure yang menggunakan sampah baru di laksanakan, 23 Oktober 2018. Inisiatif tersebut datang dari Sekolah Sungai Klaten yang memiliki tujuan agar sukrelawan yang telah lulus dari program ini bisa menjaga serta mengajak masyrakat Klaten memelihara sungai.

Yang paling utama adalah agar warga menyadari jika membuang sampah sembarangan, apalagi di sungai akan menyebabkan keseimbangan ekosistem sungai terganggu. Salah satu kegiatan Sekolah Sungai Klaten dilaksanakan di Sungai Pusur.

Baca Juga: Jangan Malu Jadi Petani Muda, Afriana Putri: Ini Menjanjikan Masa Depan

Ide menyusuri sungai di river tubing merupakan dari Komunitas Sungai Pusur Polanharjo.



Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng

Seru, Nonton Bareng Timnas U-23 Indonesia vs Guinea di Griya Solopos

Seru, Nonton Bareng Timnas U-23 Indonesia vs Guinea di Griya Solopos
author
Akhmad Ludiyanto Kamis, 9 Mei 2024 - 23:25 WIB
share
SOLOPOS.COM - Suasana nobar timnas U-23 Indonesia vs Guinea di Griya Solopos, Kamis (9/5/2024). Solopos.com/Bayu Jatmiko Adi)

Solopos.com, SOLO – Acara nonton bareng (nobar) pertandingan timnas U-23 Indonesia melawan Guinea di Radya Litera Miltifunction Hall, Griya Solopos, berlangsung meriah. Hujan yang terjadi pada Kamis (9/5/2024) malam itu tidak menghalangi antusiasme masyarakat menyaksikan tim kesayangan.

Meski pertandingan baru dimulai sekitar pukul 20.00 WIB, para penonton sudah mulai berdatangan di Griya Solopos sejak sekitar pukul 19.00 WIB.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Marcomm Manager Solopos Media Group (SMG), Damar Sri Prakoso, menyampaikan kegiatan Nobar Timnas U-23 tersebut merupakan bentuk dukungan Solopos Media Group bersama masyarakat Solo pada kiprah timnas U-23 Indonesia di Piala Asia dan babak playoff Olimpiade Paris. Di mana pertandingan tersebut merupakan pertandingan penting bagi Timnas Indonesia agar bisa merebut tiket terakhir Olimpiade Paris 2024.

“Kami menangkap animo dan atusiasme masyarakat untuk mendukung timnas di ajang tersebut. Untuk itu kami fasilitasi kegiatan nobar ini secara gratis sesuai ketentuan yang diberikan oleh pemegang hak siar,” jelas dia, Kamis.

Koran Solopos

Kegiatan nonton bareng tersebut dibuka untuk masyarakat umum. Tidak hanya menonton, warga masyarakat yang hadir di acara itu juga bisa menikmati sajian menu hik atau angkringan secara gratis.

Kegiatan tersebut bukan yang pertama. Sebelumnya kegiatan serupa juga telah digelar saat timnas U-23 Indonesia menghadapi Uzbekistan. Di mana pada acara nobar di Griya Solopos itu juga berlangsung meriah dengan dihadiri sekitar 150 warga masyarakat.

Menurut Damar, ke depan Solopos Media Group akan berupaya memfasilitasi pertandingan sepak bola yang bergengsi.

Emagazine Solopos

Sementara pada pertandingan Indonesia melawan Guinea itu juga membuat para penonton di Radya Litera berteriak-teriak. Terlebih ketika beberapa kali tim Indonesia mendapat serangan dari lawan.

Salah satu warga Gondangrejo, Karanganyar, Kukuh, mengatakan permainan timnas Indonesia malam itu cukup membuat cemas penonton. “Kalau dibilang apakah ini sesuai ekspektasi, jawabannya belum. Terutama di lini belakang,” kata dia.

Meski begitu dukungan tetap dia berikan. Awalnya dia memprediksi Indonesia akan menang 2-0. Namun melihat Timnas Indonesia sudah lebih dulu kebobolan satu gol di babak pertama, prediksi tersebut tentunya sudah gugur. Dia berharap tim kebanggaannya bisa membalas di babak kedua, setidaknya dengan dua gol.

Interaktif Solopos



Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.

Erick Thohir: Terima Kasih Garuda Muda. Terima Kasih Indonesia

Erick Thohir: Terima Kasih Garuda Muda. Terima Kasih Indonesia
author
Akhmad Ludiyanto Kamis, 9 Mei 2024 - 22:59 WIB
share
SOLOPOS.COM - Ketum PSSI Erick Thohir. (pssi.org)

Solopos.com, PRANCIS – Ketua Umum PSSI, Erick Thohir menyatakan perjalanan panjang dan pencapaian Timnas U-23 selama Piala Asia U-23, hingga babak playoff  Olimpiade 2024 Paris melawan Guinea U23 telah menasbihkan sejarah, sekaligus babak baru sepakbola Indonesia.

“Kita memang belum berhasil menginjak Olimpiade kali ini. Namun perjalanan panjang dan pencapaian yang ditorehkan para pemain, pelatih, dan ofisial timnas sejak Piala Asia, hingga playoff menunjukkan sepakbola kita punya kualitas untuk tampil di Olimpiade. Saya salut dan kita targetkan Olimpiade berikutnya. Terima kasih untuk perjuangan kalian,” ujar Erick yang menonton langsung perjuangan Marselino Ferdinan cs. di Paris, kepada media.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

“Saya sampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya untuk semua yang sudah mendukung. Terutama Pak Presiden Jokowi (Joko Widodo) yang sudah memberikan perhatian yang sangat besar pada Timnas Indonesia. Seluruh pihak dan suporter yang sudah bahu membahu memperkuat Timnas baik secara langsung maupun melalui doa yang tak pernah putus. Terharu sekali melihat begitu besar antusiasme masyarakat Indonesia,” tambahnya.

Koran Solopos

Dalam laga terakhir, sekaligus penentuan ke Olimpiade Paris 2024  playoff di INF Clairefontaine, Kamis (9/5/2024), Indonesia dikalahkan Guinea U23 dengan skor, 0-1. Gol kemenangan wakil Benua Afrika itu dicetak Moriba lewat titik penalti di babak pertama pada menit ke 29.

Meski belum menembus Olimpiade di kesempatan ketiga ini, Erick tetap mempercayai pada program pematangan timnas yang mengandalkan kualitas talenta muda, pemain naturalisasi, dan training jangka panjang.

“Timnas ini punya generasi emas. Ada Witan Marselino, Rizki Ridho, Ernando, plus pemain naturalisasi. Lalu kita punya blueprint hingga 2045, dan kita konsisten lakukan training jangka panjang. Artinya program yang kita jalankan sudah on the track. Kita akan konsisten dan perbaiki yang masih kurang. Karena bagaimanapun, dengan pencapaian timnas U23 ini kita punya kebanggaan baru dan terbukti sepakbola makin menyatukan Indonesia,” jelas Erick.

Emagazine Solopos

Interaktif Solopos


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.

Indonesia vs Guinea, dari Wasit Butut hingga Mimpi Ke Olimpiade Kandas

Indonesia vs Guinea, dari Wasit Butut hingga Mimpi Ke Olimpiade Kandas
author
Akhmad Ludiyanto Kamis, 9 Mei 2024 - 22:46 WIB
share
SOLOPOS.COM - Skuad Timnas U-23 Indonesia di Piala Asia U23 Qatar. (Istimewa)

Solopos.com, PARIS Mimpi Timnas Indonesia U-23 ke Olimpiade Paris 2024 resmi terhenti setelah kalah dari Guinea U-23 di babak playoff dengan skor tipis 0-1 di di Stade Pierre Pibarot, Prancis, Kamis (9/5/2024). Gol tunggal kemenangan Guinea U-23 dicetak melalui eksekusi 12 pas mantan pemain Barcelona, Ilaix Moriba di menit ke-29.

Di pertandingan ini tensi berjalan panas sejak awal, terbukti, pelatih Timnas Indonesia U-23, Shin Tae-yong mendapatkan kartu merah di menit ke-78 setelah Guinea U-23 mendapatkan penalti kedua di laga ini. Beruntung, eksekusi Algassime Bah masih membentur mistar gawang.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Kepemimpinan wasit Francois Letexier, juga patut dipertanyakan, dua penalti yang diberikan juga sangat meragukan. Penalti pertama sangat meragukan mengingat Witan melanggar pemain Guinea U-23 di luar kotak penalti, tetapi sang pemain jatuh di dalam yang membuat wasit memberikan penalti. Sedangkan penalti kedua bermula dari Alfeandra Dewangga yang dengan bersih melakukan tackle dan mengenai bola. Tetapi, Francois Letexier memberikan hadiah penalti kedua bagi Guinea U-23.

Sepanjang laga, kedua tim sebenarnya cukup berimbang. Guinea U-23 mengandalkan kekuatan fisik dan keunggulan duel-duel udara. Sedangkan Garuda Muda bermain lebih sabar melalui Marslino Ferdinan dan Ivar Jenner untuk membagi bola dari lini tengah.

Koran Solopos

Tetapi, tampil tanpa Justin Hubner dan Rizky Ridho sangat terasa ketika membangun serangan dari belakang atau memenangi duel udara. Trio bek Nathan Tjoe-A-On, Komang Teguh dan Muhammad Ferarri kerap kalah duel dan memaksa Ernando Ari menutup celah yang ditinggalkan. Selain itu, transisi dari menyerang ke bertahan Garuda Muda juga kurang apik di pertandingan ini.

Terbukti, penalti yang didapat Guinea U-23 berasal dari terlambatnya transisi pemain belakang Garuda Muda. Memaksa Witan Sulaiman menjatuhkan Aguibou Camara di kotak terlarang. Ekskusi dari Ilaix Moriba juga dengan mudah menaklukkan Ernando Ari di bawah mistar gawang.

Selain itu, peluang bersih dari Algassime Bah di pertengahan babak kedua, juga memanfaatkan terlambatnya pemain belakang Indonesia U-23 menutup Facinet Conte, beruntung sepakannya juga masih bisa dihalau Nathan Tjoe-A-On di garis gawang. Nathan Tjoe-A-On yang menjadi bek tengah di laga ini, sangat sentral dalam membangun serangan sekaligus bertahan.

Emagazine Solopos

Secara statistik, sebenarnya dari babak pertama, Timnas Indonesia U-23 lebih mendominasi. Di babak pertama Garuda Muda lewat umpan-umpan pendek terukur yang memaksa Guinea U-23 terisolasi di setengah lapangan. perubahan permainan dilakukan Shin Tae-yong dengan bermain lebih direct. Garuda Muda menguasai 51 persen bola berbanding 49 milik Guinea U-23. Meski begitu, akurasi umpan Guinea U-23 lebih baik dengan 82 persen dari 311 percobaan.

Jumlah percobaan ke gawang, Guinea U-23 juga lebih superior dengan 14 kali, namun hanya empat yang menemui sasaran, satu berasal dari penalti. Sedangkan Timnas Indonesia U-23 melepaskan delapan percobaan dan satu yang mengarah sasaran. 

Peluang terbaik Timnas Indonesia U-23 datang dari percobaan jarak dekat Rafael Struick di pertengahan babak pertama. Setelahnya, permainan direct Timnas Indonesia U-23 sangat mudah dipatahkan lini belakang Guinea U-23 sehingga gagal menciptakan gol penyama.

Interaktif Solopos

Susunan pemain

Indonesia U-23 (3-4-3)

Ernando Ari Sutaryadi; Muhammad Ferarri, Nathan Tjoe-A-On, Komang Teguh; Bagas Kaffa, Marselino Ferdinan, Ivar Jenner, Pratama Arhan; Jeam Kelly Sroyer, Rafael Struick, Witan Sulaiman

Pelatih: Shin Tae-yong



Guinea U-23 (4-3-3)

Soumaïla Sylla; Ibrahim Diakité, Mohamed Lamine Soumah, Saïdou Sow, Madiou Keita; Aguibou Camara, Ilaix Moriba, Issiaga Camara; Ousmane Camara, Algassime Bah, Facinet Conte

Pelatih: Kaba Diawara 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Memuat Berita lainnya ....
Solopos Stories