Solopos.com, SOLO — Pelatih Persijap Jepara, Jaya Hartono, menyoroti aturan pergantian pemain dalam Liga 2 Indonesia. Jaya berpendapat seharusnya pergantian pemain diserahkan ke pelatih bukan diikat aturan-aturan tertentu.
Jaya Hartono, dalam keterangan yang diterima Solopos.com, Rabu (29/9/2022), ia merasa aneh dengan aturan pergantian pemain saat Persijap menjamu Hizbul Wathan Football Club (HWFC) di Stadion Manahan Senin (27/9/2021). Ia mempertanyakan aturan pergantian pemain di setiap babak yang seharusnya bebas sesuai keinginan pelatih.
Promosi Santri Tewas Bukan Sepele, Negara Belum Hadir di Pesantren
Baca Juga: Duh! Irfan Jauhari Cedera, Absen Saat Persis Solo Vs Persijap Jepara
Jaya merasa dalam pergantian pemain untuk strategi, terlalu banyak aturan yang membatasi. Dalam pertandingan melawan HFWC, Persijap harus puas berbagi pon dengan skor 1-1. Ia juga merasa tidak puas dengan kepemimpinan wasit kala itu.
“Pergantian pemain ini kan sebuah strategi pelatih. Karena dari tiap menit ke menit kami selalu mengamati permainan. Eh ini ada aturan pergantian dibatasi babak pertama 2 pergantian babak kedua 3 pergantian,” kata Jaya.
Jaya mengakui mental pemain anak asuhnya sempat jatuh karena gol yang dianulir wasit. Padahal Persijap Jepara sempat unggul di babak pertama. Di menit awal, HWFC menekan Persijap Jepara dengan mendominasi permainan. Persijap berhasil memegang kendali permainan di menit ke-14 lewat gol Crah Angger.
Keunggulan Persijap bertahan hingga turun minum. Di babak kedua, Persijap memainkan pola serangan sayap dengan memanfaatkan lebar lapangan. Lini pertahanan HWFC mulai kedodoran meladeni serangan Laskar Kalinyamat.
Baca Juga: PON XX Papua: Sepak Bola Putra Jateng Ditahan Imbang Sumut
Hasilnya, Pemain HWFC, Achmad Bachtiar mendapat kartu kuning kedua dan harus diusir wasit karena pelanggaran keras di menit 62. Fokus menyerang, Persijap Jepara justru kecolongan lewat gol Bayu Arfian pada menit ke-66 untuk menyamakan kedudukan hingga menit akhir.
“Setelah kami unggul di babak pertama, justru kecolongan pada babak kedua. Kami tetap lakukan evaluasi jelang pertadingan berikutnya,” kata Jaya.