SOLOPOS.COM - Para peziarah Makam Syekh Jambukarang (Instagram/@eko_ncs)

Solopos.com, PURBALINGGA — Tradisi Kejawen adalah budaya yang sudah mendarah daging di masyarakat Jawa. Meskipun saat ini mayoritas sudah memeluk agama Islam, namun sebagian besar masyarakat Jawa di beberapa daerah masih mempraktikkan tradisi kejawennya, seperti yang dilakukan oleh masyarakat tradisional di Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah yang memiliki tradisi menggelar ritual Ngalam Berkah Syekh Jambukarang.

Dihimpun dari sebuah literasi dari situs eprints.uny.ac.id dengan judul Ngalap Berkah Syekh Jambukarang Untuk Meraih Ngelmu Begja Dalam Masyarakat Jawa, Sabtu (22/1/2022), ritual Ngalap Berkah Syek Jambukarang dipadang sebagai perwujudan dalam memperoleh keselamatan (kabegjan). Syekh Jambukarang sendiri merupakan putra dari Prabu Brawijaya Mahesa Tandreman yang merupakan Raja Kerajaan Pajajaran I.

Promosi BRI Sukses Jual SBN SR020 hingga Tembus Rp1,5 Triliun

Sejak memeluk Islam karena campur tangan para wali, dia kemudian menjadi utusan wali sanga untuk menyebarkan agama Islam di Kabupaten Purbalingga. Bahkan dia juga dipandang sebagai salah satu cikal bakal berdirinya Kabupaten Purbalingga. Sudah sejak lama makam Syekh Jambukarang di petilasan Ardilawet dipercaya memiliki kekuatan gaib sehingga banyak peziarah yang datang ke tempat tersebut.

Baca juga: Syekh Mudzakir, Ulama yang Makamnya Berada di Tengah Laut Demak

Ekspedisi Mudik 2024

Pengunjung makam Syekh Jambukarang berasal dari dalam dan luar Kabupaten Purbalingga, seperti Kabupaten Banyumas, Cilacap dan Banjarnegara yang merupakan wilayah satu karesidenan. Tradisi ritual Ngalap Berkah ini tidak dilakukan secara individual melainkan secara kelompok. Jumlah peziarah dapat mencapai ribuan orang dalam satu hari yang datang setaip Senin Wage dan Kamis Wage.

Pengunjung yang melaksanakan ritual di makam Syekh Jambukarang di Petilasan Ardilawet biasanya membawa ubarampe berupa bunga kembang telon, kemenyan dan kinang wiji. Tidak lupa juga amplop berisi uang sukarela yang nantinya diserahkan kepada juru kunci sebagai tanda ucapan terima kasih.

Sementara itu dilansir dari literasi lainnya dengan judul Eksistensi Kebudayaan dan Religius Ritual Petilasan Syekh Jambukarang Dalam Ranfka Meningkatkan Nilai Budaya di Masyakrakat Desa Pabusupan Kecamatan Rembang Kabupaten Purbalingga, mitos yang beredar dalam masyarakat tentang petilasan Syekh Jambukarang adalah jika berdoa di tempat tersebut maka doanya akan cepat dikabulkan.

Baca juga: Ini Isi Ramalan Sabdo Palon yang Terbukti Benar

Bagi suami-istri yang belum dikaruniai anak dan memohon kepada Tuhan di Gunung Lawet, lokasi petilasan Syekh Jambukarang tersebut dan memetik babal (buah nangka yang masih kecil dan muda) dan kemudian dijadikan rujak lalu di makan secara bersama-sama oleh pasangan suami istri tersebut, mereka akan cepat diberi momongan.

Sedangkan bagi kaum yang belum mendapatkan jodoh, maka akan lekas mendapatkan jodoh setelah berdoa di sana. Bagi masyarakat Desa Panusupan, Kecamatan Rembang, Kabupaten Purbalingga, petilasan Syekh Jambukarang ini memberikan beragam fungsi, dari fungsi religi dan spiritualitas, fungsi pendukung ekonomi karena banyaknya orang yang datang untuk berziarah secara otomatis meningkatkan perekonomian warga setempat.

Baca juga: Wow, Tangkapan Ikan Hiu di Cilacap Capai 90 Ton

Kemudian memberikan fungsi pemeliharaan lingkungan yang didorong karena kekeramatan dari tempat petilasan tersebut sehingga masyarakat sadar untuk menjaga dan memelihara makam tersebut, hingga fungsi sejarah di mana ketika berziarah di makam seorang tokoh, para peziarah dapat mengetahui gambaran cerita masa lalu tentang kehidupan tokoh tersebut.

Bagi masyarakat Desa Panusupan, ritual ini lebih dikenal dengan sebutan ritual ardilawet. Ritual ini merupakan sarana untuk melestarikan tradisi dan budaya yang sudah ada sejak dulu. Selain sebagai metode pelestarian budaya, ritual ini juga merupakan sarana untuk meningkatkan spiritualitas seseorang dan membuka kesadaran bahwa hidup ada di bawah kendali Yang Maha Kuasa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya