SOLOPOS.COM - Kebun Binatang Surabaya (panduanwisata.com)

Solopos.com, SURABAYA — Tekad Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini untuk menuntaskan kemelut di lingkungan Kebun Binatang Surabaya (KBS) sepertinya tak main-main. Ia berencana melaporkan persoalan di KBS itu kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Senin (20/1/2014).

Kemelut dalam pengelolaan KBS dinilainya memicu kesejahteraan dan keselamatan hewan tak terjamin. Bahkan, gara-gara pengelolaan yang buruk itu KBS kini menyandang julukan kebun binatang terkejam di dunia dari media massa Inggris.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Kebetulan, Senin, saya diundang Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan di Jakarta. Saat itu juga saya akan ke KPK melaporkan sejumlah kasus di KBS,” ujarnya kepada wartawan di sela Peresmian Masjid Ridhotus Sholihin di Bulak Banteng, Bandarejo, Surabaya, Sabtu (18/1/2014).

Saat ini, pihaknya sedang menyiapkan data-data yang dibutuhkan dalam pelaporan tersebut. Hal-hal yang akan disampaikan ke KPK berkaitan dengan persoalan di KBS serta hasil audit dari Universitas Airlangga (Unair) Surabaya tentang aset yang dimiliki KBS.

“Data-data audit Unair akan kami sampaikan. Pemkot tidak mau disalahkan dengan persoalan yang terjadi di KBS, karena datanya sudah lengkap, khususnya saat mulai masuk mengelola,” kata Risma, sapaan akrabnya.

Wali kota perempuan Surabaya pertama tersebut mengaku prihatin dengan persoalan KBS yang berkepanjangan, terutama menyangkut kematian satwa yang tak kunjung berhenti. Berbagai upaya dilakukan, salah satunya dengan memasang kamera closed-circuit television (CCTV) atau kamera tersembunyi di sejumlah titik.

“Tapi pemasangan CCTV dan penjagaan petugas Satpol PP di sekitar KBS belum tentu bisa menjamin keamanan. Kasihan binatangnya kalau terus begini, apalagi binatang tidak bisa omong,” kata mantan Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan tersebut.

Menanggapi sengketa pengelolaan KBS, Koordinator Gerakan Rakyat Surabaya (GRS), Mat Mochtar, mencium indikasi pihak-pihak tertentu yang ingin mengalihfungsikan KBS dari lahan konservasi menjadi area bisnis dan kepentingan golongan. “Ini harus dijaga. Jangan sampai KBS yang sudah menjadi ikon Surabaya diubah fungsinya oleh pihak tertentu. KBS sudah menjadi kawasan ruang terbuka hijau dan sarana wisata mendunia,” katanya.

Sebagai bentuk kecintaan terhadap KBS, pihaknya siap berada di barisan terdepan jika ada pihak yang ingin mengubah KBS menjadi lahan bisnis, seperti pembangunan mal atau gedung bertingkat. “Kami mendukung 100% upaya Wali Kota Surabaya menjaga KBS dari tangan pihak yang tidak bertanggung jawab. Kematian-kematian satwa seolah sudah terskenario dan polisi harus mengusutnya tuntas,” kata tokoh masyarakat asal Madura tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya