SOLOPOS.COM - Penampilan Zerosix Park di malam Grand Final RSI (Instagram @risingstar_ina)

Netizen mengamuk di media sosial lantaran menduga grup musik Zerosix Park dicurangi oleh pihak penyelenggara RSI di babak grand final.

Solopos.com, SOLO – Gelaran Grand Final ajang kontes menyanyi Rising Star Indonesia season 2 yang digelar Senin (27/3/2017), malam, memang telah melahirkan juara baru. Namun, acara super megah bertabur bintang itu memnyisakan kisah tragis bagi kontestan asal Samarinda, Kalimantan Timur, Zerosix Park.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Di babak penentuan itu, Zerosix Park yang tampil sangat energik itu hanya mampu mengumpulkan vote sebanyak 71 persen. Berbeda tipis dengan perolehan vote Fauziyah Khalida sebanyak 72 persen. Hal itu tentu membuat para expert dan penggemar kebingungan.

Pasalnya di penampilan kali ini, Zerosix Park mampu menyuguhkan penampilan spektakuler dengan membawakan lagu milik Bruno Mars yang bertajuk Runaway Baby. Penampilan yang sangat dahsyat itu bahkan mendapat empat yes dari expert. Bahkan, Rossa pun terlihat tak percaya jika grup musik Zerosix Park gagal mengangkat layar interaktif raksasa.

Ekspedisi Mudik 2024

“Saya enggak tahu ini kenapa, bukan salah expert ya. Kayaknya ada kesalahan teknis. Mungkin dari RCTI mau ngasih keterangan kenapa tadi yang udah naik tiba-tiba ngedrop (prosentase vote),” tutur Rossa.

Sayang, setelah diklarifikasi, Robby Purba dan Nirina Zubir selaku pembawa acara mengatakan, perolehan vote Zerosix Park saat itu memang hanya sebesar 71 persen.

“Oke kita baru mendapat keputusan, tadi memang ada kesalahan teknis di awal, yang kemudian tidak memengaruhi keputusan. Karena tadi sempat hilang, kemudian di-restart lagi yang akhirnya mengumpulkan 71 persen. Itu tidak ada masalah sama sekali. Hasil yang didapatkan adalah sesuai dengan votingjuri di rumah” tutur Nirina yang disambut sorakan penonton.

Kejadian itu membuat penggemar Zerosix Park kecewa, hingga mereka pun meeriakkan kata curang berulang-ulang. Menanggapi hal tersebut, Anang Hermansyah pun angkat bicara.

“Ini kenyataan yang harus kita terima, terlepas dari semua hal yang kita enggak mengerti. Tapi kalau secara penampilan, kali ini Zerosix Park sangat bagus. Mereka adalah salah satu kontestan yang sangat siap menghadapi kompetisi,” kata Anang.

Kejanggalan jumlah vote yang diperoleh Zerosix Park itu terus menuai kontroversi di kalangan warga dunia maya (netizen). Mereka menilai pihak penyelenggara acara tersebut tidak profesional dan sengaja mencurangi Zerosix Park. Pasalnya, menurut akun Decki Sp, jika dihitung-hitung, jumlah vote yang diperoleh Zerosix Park semestinya berkisar di angka 90 persen.

“Menit 1.19 jumlah vote 29 persen, Rossa vote 5 persen, jadi jumlah sementara 34 persen. Menit 1.20, tiba-tiba vote berubah menjadi 0 persen, namun tetap naik ke 6 persen. Menit 1.40, Judika vote 5 persen, jadi vote seharusnya bertambah sebesar 11 persen, tapi informasi vote hilang dari layar,” tulis Decki Sp.

“Menit 1.55 informasi vote muncul di layar saat itu posisi vote 18 persen. Menit 2.06, vote bertambah sebesar 33 persen. Menut 2.07 Anang dan Ariel vote, tapi angkanya tetap 34 persen. Tapi, menit 2.08 jumlah vote tiba-tiba menjadi 53 persen. Menit 2.23 informasi vote kembali hilang dari layar dengan prosentase terakhir 65 persen. Selanjutnya di menit 2.39 informasi vote muncuk dengan jumlah 67 persen. Terakhir, voting ditutup pada menit 3.10 dengan total vote 71 persen,” imbuh Decki Sp.

Kejanggalan jumlah vote itu membuat netizen kebingungan. Sebab, jika dijumlahkan, hasil vote yang diperoleh Zerosix Park pada malam tadi adalah sebesar 96 persen. Angka 71 persen diambil dari informasi layar, sementara 25 persen diperoleh dari jumlah vote yang tidak dihitung. Namun, sayangnya, para host mengumumkan jika jumlah vote final yang diperoleh Zerosix Park adalah 71 persen.

Informasi kejanggalan vote yang diperoleh Zerosix Park itu pun membuat heboh jagat maya. Berbagai cibiran pun mengalir di kolom komentar video penampilan Zerosix Park yang diunggah di akun Youtube Rising Star Indonesia.

“Sangat disayangkan rating RCTI dalam acara Rising Star ini ancur gara2 kesalahan teknis. Sebetulnya menurut saya yang awam dalam multimedia, sekiranya kalau memang ini permainan panitia berlakulah adil. Mustahil kalau ini bukan kesalahan teknis. Coba denger deh apa yang diomongin Nirina sebagai host. Katanya ke-restart berarti ini permainan bukan real tapi memang permainan panitia. Kalau emang ini kesalahan teknis kenapa panitia ga langsung ngomong, malah melalui Nirina. Semangat Zerosix Park, kalian seharusnya bukan peserta tapi bintang tamu,” tulis Kakang Prabu.

“Sumpah gua benci banget makin benci sama RCTI. Udah sinetronnya gk mendidik acara musiknya alay, gosip berkepanjangan yang begini masih nyari reting. Ya Allah pak hidup luh kurang tajir ya?” cibir Tiya Agustin.

“Harusnya vote ulang, gk bisa ambil kesimpulan secepat itu. Saya yakin lebih dari 71 persen itu. Klo sistem eror brrti ada beberapa persen yg gk ke itung dong? Ini dinal tpi kok bs yah kesalahan sistem gt,” imbuh Fikry Zulyaone.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya