SOLOPOS.COM - Ilustrasi uji swab. (Freepik)

Solopos.com, SRAGEN — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen akan melakukan uji swab polymerase chain reaction (PCR) kepada warga usia 50 tahun ke atas di 20 kecamatan.

Tes swab PCR tersebut akan menyasar 2.500-3.000 orang dan tidak termasuk tracing kontak erat kasus terkonfirmasi positif Covid-19.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Sragen Dedy Endriyatno menjelaskan hal tersebut kepada wartawan seusai menghadiri rapat persiapan operasi penegakan disiplin protokol kesehatan di Setda Sragen, Rabu (7/10/2020).

Satgas Covid-19 Solo Kampanyekan 4M Untuk Setop Penularan Virus Corona, Apa Saja?

Dedy menyampaikan target uji swab PCR untuk warga lansia Sragen tersebut sebagai tindak lanjut hasil pengadaan alat tes cepat molekuler (TCM).

Alat tersebut ada di Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sragen. “Selain operasi serentak pemakaian masker, kami berharap ada kegiatan tes swab PCR di 20 kecamatan. Kami menargetkan 2.500-3.000 orang,” ujar Dedy.

Dedy menambahkan sasaran tes tersebut adalah warga yang berumur 50 tahun ke atas atau warga yang memiliki komorbid per kecamatan. Semua itu agar warga mengetahui pemerintah serius dalam penanganan Covid-19.

Tak Kunjung Melandai, Kasus Positif Covid-19 Kota Solo Tambah 339 Orang Dalam 37 Hari

“Nanti juga ada semacam simulasi juga dalam evakuasi korban kecelakaan dengan protokol kesehatan,” ujar Dedy seraya menambahkan lewat simulasi itu orang jadi tidak takut menolong orang kecelakaan khawatir tertular Covid-19.

Ia menjelaskan target uji swab kelompok risiko tinggi Covid-19 itu 2.500-3.000 orang itu tetapi target itu tidak termasuk tracing oleh DKK terhadap kontak pasien positif.

Penghematan Biaya Perawatan

Ia mengatakan tim DKK pada tiap-tiap puskesmas juga bisa melakukan tes swab PCR itu. Dedy juga berharap alat TCM Labkesda DKK bisa segera beroperasi sembari mengurus izin.

Hati-Hati! Melanggar Perlintasan KA Bisa Kena Denda Sampai Rp750.000

Lebih jauh, Wakil Bupati Sragen itu meminta DKK tidak menunggu terlalu lama karena Sragen sangat membutuhkan uji swab PCR darurat.

“Jadi kalau unsur persyaratan terpenuhi untuk operasi ya jalan saja sambil mengurus izin karena darurat. Saya yang bertanggung jawab. Harusnya sudah jalan karena sudah ada perintah ke puskesmas untuk ambil sampel swab,” katanya.

Dengan beroperasinya TCM Labkesda DKK Sragen itu, Dedy berharap ada penghematan biaya pengobatan pasien yang menunggu hasil swab test.

Sah! UNS Solo Resmi Jadi Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum

Ia mendapat informasi dari RSUD Sragen biaya kebutuhan obat-obatan per pasien itu Rp7 juta-Rp9 juta per hari. Semakin cepat hasil swab test keluar, akan bisa menghemat pengeluaran untuk obat-obatan kepada pasien.

Sementara itu, Seksi Alat Kesehatan DKK Sragen Siswiyardi menyampaikan alat TCM Labkesda sudah siap. Tetapi masih ada alat pendukung yang belum datang karena barangnya harus impor.

Siswiyardi belum bisa bicara kapan TCM tersebut bisa beroperasi karena masih menunggu alat pendukung itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya