SOLOPOS.COM - Ilustrasi pelayanan di kantor BPJS Kesehatan. (JIBI/Solopos/Antara)

Spek-HAM mengadakan riset untuk menguji pengetahuan kaum perempuan tentang BPJS Kesehatan.

Solopos.com, BOYOLALI – Solidaritas Perempuan untuk Kemanusiaan dan Hak Asasi Manusia (Spek-HAM) mengungkap lebih dari 90% kaum perempuan Boyolali di usia produktif belum memahami manfaat Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan atas kesehatan reproduksi mereka.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kesimpulan itu diperoleh berdasarkan hasil riset Spek-HAM. Pegiat Spek-HAM Solo, Rahayu Purwa, menjelaskan riset tersebut sengaja menyasar warga perempuan Boyolali. Sebab, ungkap di, kaum perempuan paling berpotensi besar berurusan dengan masalah kesehatan, khususnya soal reproduksi.

Rahayu menyebutkan ada sejumlah poin layanan BPJS Kesehatan yang tak dipahami oleh mayoritas kaum perempuan. Layanan itu antara lain pemeriksaan kehamilan, persalinan normal, pemeriksaan kesehatan reproduksi remaja, dan pemeriksaan inveksi menular seksual (IMS) atau inveksi saluran reproduksi (ISR).

Selain itu, riset juga menyasar manfaat BPJS di bidang persalinan komplikasi, layanan pascapersalinan, perawatan KB, pemeriksaan HIV/AIDS, serta kanker payudara/ kanker rahim. “Rata-rata, kaum perempuan tak memahami manfaat layanan kesehatan tersebut. Bahkan, 96% perempuan tak tahu manfaat BPJS untuk pemeriksaan HIV/AIDS,” ujar dia.

Rahayu membeberkan, dari sekian layanan kesehatan itu, hanya layanan persalinan normal yang sedikit lebih dimengerti kaum perempuan. Mereka sedikit tahu bahwa hal itu bisa memakai BPJS Kesehatan. “Meski lumayan lebih banyak yang tahu, namun yang tidak tahu masih mencapai 77,7%,” tambahnya.

Atas hal itulah, Rahayu mendorong pihak BPJS Kesehatan agar meningkatkan sosialisasi kepada masyarakat, terutama mengenai prosedur dan tata cara penggunaan jaminan kesehatan.

“JKN-BPJS ini sangat penting dalam upaya upaya pencegahan penyakit bagi masyrakat. Selain itu juga sangat bermanfaat untuk mempermudah layanan IVA Tes, Papsmear, cek IMS, Mamografi dan lain-lainnya,” kata dia.

Perwakilan BPJS Kesehatan Boyolali, Galih Rama, menanggapi hasil riset Spek-HAM itu secara proporsional. Menurutnya, angka di atas 90% itu bukanlah angka representatif sebab riset tergantung pengambilan sampelnya.

Namun secara umum, kata dia, pihak BPJS akan terus dan selalu menyosialisasikan manfaat layanan kesehatan kepada warga dengan menggandeng sejumlah pihak, seperti puskesmas, rumah sakit, posyandu dan lain-lainnya.

Hasil Riset pengetahuan kaum perempuan Boyolali terhadap manfaat layanan BPJS Kesehatan:
1. Pemeriksaan Kehamilan : 86,9% responden tidak tahu
2. Persalinan Normal : 77,7% responden tidak tahu
3. Pemeriksaan Kespro Remaja : 93,7% responden tidak tahu
4. Pemeriksaan IMS atau ISR : 93,7% responden tidak tahu
5. Persalinan komplikasi : 94,4% responden tidak tahu
6. Layanan pascapersalinan : 95,5% responden tidak tahu
7. Perawatan KB : 91,0% responden tidak tahu
8. Pemeriksaan HIV/ AIDS : 96,8% responden tidak tahu
9. Screaning Kanker : 92,5% responden tidak tahu
10.Pengobatan tumor/kanker Payudara dan Rahim : 94,8% responden tidak tahu.
Sumber : data Spek-HAM. (asa)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya