SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Kisah nyata yang dilakoni Jon Koplo kali ini terjadi beberapa tahun lalu, tepatnya di Bulan Ramadan. Sebagai karyawan baru di sebuah perusahaan swasta di Kota Bengawan, tentu saja Jon Koplo dituntut untuk disiplin dan rajin bekerja. Tapi celakanya, hari itu ia datang terlambat. Pasalnya, sehabis sahur dan salat Subuh ia tertidur dan baru bangun saat jarum jam menunjuk angka 7, padahal pukul 07.30 WIB ia harus mengikuti briefing dari manajer Tom Gembus yang terkenal super disiplin.

Setelah cuci muka dan ganti baju, Koplo langsung mak brabat, memacu motornya dengan gas pol rem blong. Itu pun masih terlambat juga.

Promosi Kisah Pangeran Samudra di Balik Tipu-Tipu Ritual Seks Gunung Kemukus

Dengan perasaan takut ia mengetuk pintu ruang meeting. Maklum, Pak Gembus orangnya serius dan terkesan galak. Ia selalu tepat waktu, tidak suka kalau pas meeting ada yang ngobrol. Bahkan HP juga harus di-silent.

Setelah dipersilakan masuk, Koplo langsung duduk di kursi paling depan karena tempat duduk yang kosong cuma itu. Tak urung, ia langsung diwejang Pak Manajer.

“Karyawan baru atau lama, semua harus disiplin, tepat waktu dan tidak ada alasan terlambat meskipun puasa! Kalau ingin sukses, songsonglah rezeki dari pagi dengan penuh semangat! Rezeki tidak akan datang dengan sendirinya,“ ucap Pak Gembus. Semua diam, suasana hening.

“Belajarlah kepada ayam!” lanjutnya. “Ia binatang paling rajin. Matahari belum terbit sudah bangun, berkokok membangunkan teman-temannya, lalu langsung keluar mencari makan…”

Nah, pas Pak Gembus bicara soal kokok ayam inilah tanpa diduga HP Koplo berbunyi keras sekali karena ada SMS masuk. Dan ndilalah, ringtone yang dipakainya kok ya pitik kluruk… “Kukuruyuuu…kkk!” begitu bunyinya.

Suasana yang semula hening pun mendadak jadi ger-geran karena tak kuat menahan tawa. Pak Gembus yang semula mau marah pun terpaksa ikut tertawa.

“Saudara itu karyawan baru, sudah terlambat, HP-nya tidak dimatikan. Sudah begitu, ringtone-nya ngece saya. Untung ini bulan puasa. Bagaimana saya harus marah?”

Sejak saat itulah Jon Koplo mendapat julukan baru, Jon Pitik. Tapi ia tambah semangat bekerja hingga sekarang mendapat posisi yang lumayan.

 

D Rosyida Ardiana, Bratan RT 007/RW 006 Pajang, Laweyan, Solo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya