SOLOPOS.COM - Rio Haryanto ketika menunaikan umrah (Instagram)

Solopos.com, SOLO – Berikut ini ringkasan perjalanan karier Rio Haryanto yang pernah mencetak sejarah bagi dunia balap Indonesia, kini ia menjadi pebisnis dan direktur produsen buku di Boyolali.

Rio Haryanto lahir di Kota Solo pada 22 Januari 1993. Ia merupukan pembalap mobil yang telah malang melintang di dunia balap tersebut.

Promosi Banjir Kiper Asing Liga 1 Menjepit Potensi Lokal

Rio Haryanto mengawali kariernya di ajang balap gokart pada tahun 2002 dengan menjadi juara nasional gokart kelas kadet. Karier balapan single seater-nya baru dimulai pada tahun 2008, pada saat ia mengikuti ajang Formula Renault Asia.

Setahun kemudian Rio Haryanto menjuarai Formula BMW Pasifik pada 2009 sehingga punya kesempatan tampil di ajang Formula BMW Eropa dengan status pembalap tamu. Di Eropa, Rio Haryanto memulai kariernya dengan berlaga di Seri GP3 membela tim Marussia Manor Racing pada 2010.

Ia mulai menyita perhatian dunia ketika memenangi balapan di Istanbul, Turki, dan berada di peringkat kelima pada akhir klasemen pembalap.

Pada 2011, Rio Haryanto secara penuh berlomba di GP3 bersama tim Marussia Manor Racing, meraih dia kemenangan seri yaitu di Nurburgring dan Hungaroring serta berada di klasemen ketujuh di akhir musim.

Setelah itu, Rio Haryanto mengikuti banyak balapan dan kariernya terus berkembang. Ia akhirnya akhirnya membalap di GP2, satu level sebelum seorang pembalap naik kelas ke F1.

Pada 2015, Rio Haryanto bergabung dengan tim Campos Racing di GP2 dan meraih prestasi cukup bagus.

Akhirnya, pada tanggal 18 Februari 2016, tim F1 Manor Racing, resmi mengumumkan Rio Haryanto menjadi pembalap mereka untuk musim 2016 mendampingi pembalap asal Jerman, yaitu Pascal Wehrlein. Rio Haryanto menjadi pembalap Indonesia yang pertama berkiprah di F1.

Rio Haryanto menjalani debutnya di F1 pada GP Australia 2016. Setelah mengikuti 12 seri balapan, posisi Rio Haryanto pun harus digantikan oleh pembalap asal Perancis, yaitu Esteban Ocon, mulai Agustus 2016 menjelang balapan di Belgia.

Hal itu dikarenakan pihak Rio Haryanto baru melunasi 8 juta euro, dari 15 juta euro yang harus dibayar ke Manor Racing..

Setelah dari F1, Rio mengikuti ajang SIC888 Race, Blancpain GT World Challenge Asia, dan Asian Le Mans Series.

Demikian tadi perjalanan singkat karier Rio Haryanto yang diawali dari ajang balap mobil yang ditekuninya sejak kecil, kini beralih menjadi pebisnis dan menjadi direktur dari produsen buku di Boyolali.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya