SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Karanganyar (Espos)–Bupati Karanganyar Rina Iriani mempertanyakan keabsahan data Komite Penyelidikan dan Pemberantasan Korupsi Kolusi dan Nepotisme (KP2KKN) Jateng terkait kasus tindak pidana korupsi.

Rina bahkan menantang KP2KKN buka-bukaan terkait data korupsi yang dibeberkan ke media massa. Rina meminta KP2KKN melakukan pengecakan langsung ke Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) maupun Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

“Kalau berani sini buka-bukaan ‘face to face’. Mana bener itu datanya,” tantang Rina ketika dijumpai seusai rapat paripurna di Gedung DPRD Karanganyar, Kamis (9/12).

Rina mengatakan selama ini Karanganyar dinilai terbaik dalam pengelolaan keuangan daerah se-wilayah Soloraya selain Kota Solo. Pemkab Karanganyar bahkan telah melakukan reformasi secara besar-besaran untuk menciptakan pengelolana keuangan yang lebih baik.
“Kita terus memperbaiki pengelolaan aset sesuai saran dari BPK. Dan ini kami kejar untuk mendapatkan penghargaan sebagai pengelola keuangan terbaik,” tegasnya.

Rina meminta KP2KKN jangan asal bicara tanpa ada bukti yang ada. Menurut Rina roda pemerintahan yang dijalankan selama ini sudah sesuai dengan koridor aturan yang ada. “Karanganyar itu pengelolaan keuangannya sudah baik. Dan ini terus kami genjot untuk semakin lebih baik,” tegasnya.

Sebagaimana diketahui KP2KKN mengungkapkan pada Januari-Desember 2010 di Jateng terjadi 174 tindak pidana korupsi dengan kerugian negara Rp 192,8 miliar. Menurut Sekretaris KP2KKN Jateng, Eko Haryanto, kasus korupsi terjadi merata di 35 kabupaten/kota, dengan jumlah pelaku 348 orang.

“Kasus korupsi paling banyak di Kota Semarang 11 kasus korupsi, disusul Temanggung sembilan kasus, Kendal delapan kasus dan Kota Solo, Kota Tegal, Wonosobo serta Batang masing-masing tujuh kasus,” ujarnya dalam jumpa pers laporan Monitoring Kinerja Aparat Penegak Hukum dalam Menangani Kasus Korupsi di Jateng 2010, di kantor KP2KKN Jateng Jl Lempongsari, Kota Semarang, Rabu (8/12).

Sedangkan Kabupaten Sukoharjo dan Klaten masing-masing enam kasus, Wonogiri lima kasus, Karanganyar empat kasus, Sragen dan Boyolali masing-masing tiga kasus.

isw

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya