SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

BANGKOK—Alfred Riedl merasa dirinya jadi korban pertarungan politik antara kubu Bakrie dengan kubu Arifin Panigoro. Di sisi lain, Ketua Umum PSSI baru Djohar Arifin Husin mengaku tak tahu menahu soal ini.

Pengurus PSSI baru mencopot Riedl baru dan menunjuk Wim Rijsbergen sebagai nakhoda baru tim Garuda.

Promosi Nusantara Open 2023: Diinisiasi Prabowo, STY Hadir dan Hadiah yang Fantastis

“Ini sport political decision. Saya korban pertarungan PSSI lama dan PSSI baru. Oh bukan, saya ini korban Mr. Bakrie versus Panigoro,” kata Riedl seperti dikutip detiksport

Ekspedisi Mudik 2024

Saat ditanya soal pernyataan Riedl ini, Djohar mengaku tidak tahu menahu. Dia juga menegaskan bahwa Riedl tidak dipecat.

“Korban apa? Saya nggak tahu itu. Korban apaan?” ujar Djohar kepada wartawan di Bangkok.

Djohar menjelaskan bahwa PSSI memiliki program yang lebih besar yaitu membangun sepakbola Indonesia dengan tujuh rencana utama.

Yakni membangun delapan timnas mulai U-15, 16, 17, 18, 19, 20, 23, senior. “Ini satu paket, satu pelatihan. Itu direktur teknik yang mengurusi nanti. Pelatih-pelatih itu yang membangun suatu sistem,” paparnya.

Menurut dia, sistem inilah yang diadopsi Jepang hingga negeri Sakura tetap elit di tingkat Asia dan Dunia. Sistem ini juga sudah dijalankan Belanda sejak dulu. (dts).

Foto (cybernita.net)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya