SOLOPOS.COM - Gubernur Jabar Ridwan Kamil. (Bisnis-Wisnu Wage)

Solopos.com, JAKARTA — Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil kritik pelaksanaan tes cepat atau rapid diagnose test (RDT) virus corona atau Covid-19. Dia mengatakan rapid test di Jawa Barat saat ini sangat kurang jika dibandingkan Korea Selatan yang memiliki populasi serupa.

Itu disampaikan Ridwan Kamil dalam paparannya kepada Wakil Presiden Ma’ruf Amin lewat telekonferensi, Jumat (3/4/2020). Ridwan menjelaskan bahwa pelaksanaan tes cepat di Korea Selatan sedikitnya terhadap 0,6 persen dari total populasi di negara tersebut.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Jika merujuk pada populasi Indonesia sebanyak 269 juta, kata dia, maka 0,6 persennya atau sekitar 1,6 juta – 2 juta orang yang harus dites cepat.

Faisal Basri: Luhut Pandjaitan Lebih Berbahaya Dari Virus Corona

“Indonesia, harusnya minimal 2.000.000 orang. Dengan jumlah itu, harusnya peta (sebaran Covid-19) bisa ditemukan secara utuh. Saya duga pengetesan cepat dan PCR [polymerase chain reaction] mungkin baru di angka 50.000. Jadi, 50.000 menuju 2.000.000 itu sangat jauh,” kritik Ridwan Kamil soal rapid test di Indonesia.

Di Jawa Barat sendiri, lanjut Ridwan, pihaknya baru mendistribusikan rapid test kit untuk 50.000 orang. Namun hingga Kamis (2/4/2020) baru didapat 15.000 hasil RDT.

Tak Etis, DPR Bahas Omnibus Law RUU Cilaka Saat Wabah Corona

“Penduduk kami [Jawa Barat] 50 juta orang, besarnya sudah seperti Korea Selatan. Korea Selatan itu penduduknya 51 juta, warganya yang dites 300.000. Di DKI mungkin kurang lebih 15.000. Jadi, kita mungkin baru di level 40.000-an hari ini,” kata dia.

Minim yang Terdeteksi

Ridwan Kamil juga mengkritik jumlah rapid test yang minim di daerah lain. Bahkan dia menduga kecilnya jumlah kasus positif Covid-19 di daerah lain karena kurangnya rapid test dan keterbatasan alat.

Jokowi Tak Larang Mudik, Kini Wapres Ingin Fatwa Haram Mudik

“Kami tidak yakin provinsi lain terlihat kecil-kecil. Menurut pandangan saya, mereka belum rapid test besar-besaran. Problemnya adalah alat tesnya tidak memadai, bahkan yang swab jumlahnya terbatas,” katanya.

Selain mengkritik rapid test, Ridwan Kamil berharap kepada Wapres Ma’ruf Amin agar pemerintah pusat segera memperluas pelaksanaan tes cepat. Ini sebagai langkah antisipatif untuk mengetahui warga Indonesia yang menderita gejala Covid-19.

Kata Luhut Corona Tak Tahan Cuaca Panas, Benarkah?

“Untuk mengejar rasio ratusan ribu (warga dites cepat), itulah peran pemerintah pusat untuk memperbanyak alat tes. Dengan demikian, kita tahu apa yang harus kita lakukan,” kata mantan Wali Kota Bogor itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya