SOLOPOS.COM - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat bertemu dengan pemimpin media massa se-Yogyakarta di Heritage Resto, Prambanan, Sleman, DIY, Kamis (12/2/2021). (Antara)

Solopos.com, BANDUNG — Gubernur Jawa Barat (Jabar) M Ridwan Kamil menuturkan berdasarkan kajian sejarah diketahui bahwa Jakarta awalnya tidak dipersiapkan menjadi ibu kota negara.

Berkaca pada sejarah ada tiga lokasi yang sempat disurvei untuk dijadikan ibu kota yakni Bandung, Malang dan Surabaya.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Jadi saya baca sebenarnya di zaman kolonial Batavia itu tidak cocok jadi ibu kota. Saat ada pandemi namanya malaria yang mati itu ribuan jadi diputuskanlah oleh pemerintah kolonial memindahkan ibu kota di survei di tiga lokasi Malang, Surabaya, Bandung. Yang dipilih adalah Bandung dengan segala perhitungan,” kata Ridwan Kamil dalam keterangan resminya seperti dikutip Solopos.com dari Antara, Rabu (26/1/2022).

Baca Juga: Ramai Pemimpin Ibu Kota Baru, Ini 4 Tokoh yang Pernah Disebut Jokowi

Ekspedisi Mudik 2024

Rencana pemerintahan kolonial saat itu memindahkan ibu kota ke Bandung terbukti dengan mulai berpindahnya kantor pemerintahan hingga markas militer.

“Pindahlah semua militer di Indonesia ngumpulnya di Bandung dan Cimahi. Pindahlah Kementerian Perhubungan makanya PT KAI sampai sekarang kantor pusatnya di Bandung pindahlah Kementerian ESDM makanya ada museum geologi,” kata dia.

“Akan tetapi Jepang keburu datang. Terputuslah ibu kota negara versi pemerintah kolonial itu oleh takdir sejarah. Jadi Jakarta itu tidak pernah di desain sebagai ibu kota,” lanjut Ridwan Kamil.

Baca Juga: Ramai Pemimpin Ibu Kota Baru, Ini 4 Tokoh yang Pernah Disebut Jokowi

Ridwan Kamil mengatakan pada intinya pemerintah Indonesia belum punya ibu kota yang secara fundamental mewakili nilai kebangsaan.

Akibatnya, Jakarta berkembang menjadi mesin ekonomi dominan dan mengambil banyak peran sangat besar.

“Republik ini sebelumnya tidak pernah punya sejarah mendesain ibu kotanya yang benar fundamental dan mewakili semua nilai kebangsaan, itu belum pernah ada di Jakarta. Akibatnya apa Jakarta mengambil semua peran sebagai kota bisnis, kota pemerintahan, kota pendidikan,” kata dia.

Dia mengatakan karena terlalu vital roda pemerintahan dan ekonomi bertumpu di Jakarta sehingga segala bentuk gejolak di Jakarta bisa berisiko melumpuhkan aktivitas keduanya dengan mudah.

Baca Juga: Penuhi Kriteria Pemimpin Ibu Kota Baru, Ini Komentar Ridwan Kamil

“Oleh karena itu ada yang nanya melumpuhkan Jakarta mah oleh sebuah demo politik ekonomi,” kata Ridwan Kamil.

Terkait soal rencana kepindahan ibu kota negara, Ridwan Kamil menilai usulan itu sudah datang sejak zaman Presiden Soekarno.

“Saat itu Bung Karno menghitung Kalimantan jadi ide ini sudah datang lama. Cuma Bung Karno memilihnya Palangkaraya,” kata dia.

“Di mana di Kalimantan tidak ada gunung berapi jauh dari laut sehingga pada teori pertahanan kalau ada negara nyerang dari laut pasti jauh kira-kira akhirnya diputuskan sekarang mungkin ada pertimbangan lain,” lanjut Ridwan Kamil.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya