SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Sifat Rida akan menjadikan hati seorang hamba tenang dan penuh cinta kepada Allah SWT. Allah akan memenuhi dadanya dengan sifat qonaah dan rasa cukup sehingga mudah mencintai, tawakal dan bergantung kepada-Nya.

Rida adalah buah tertinggi dari rasa cinta, pemberian Allah teragung dan surga Allah di muka bumi. Allah berfirman: Dan keridaan Allah adalah lebih besar (QS At Taubah: 32).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Seorang muslim wajib rida atas empat perkara: Allah sebagai satu-satunya sesembahan, Islam sebagai agama, Muhammad sebagai nabinya dan rida menerima cobaan serta musibah.

Rasulullah SAW bersabda,”Akan merasakan nikmatnya iman barang siapa rida Allah sebagai Tuhannya, Islam sebagai agamanya dan Muhammad SAW rasulnya” (HR Muslim).

Keridaan kepada Allah harus memenuhi beberapa unsur, yaitu mengesakan Allah dalam tauhid uluhiyah, rububiyah dan asma’ serta sifat-Nya, membenci ibadah kepada selain-Nya, mencintai sesuatu dan membencinya karena Allah. Mencintai orang-orang saleh karena Allah dan membenci orang-orang jahat karena Allah.

Rida Islam sebagai agama adalah menerima hukum dan panduan hidup yang telah digariskan oleh Allah di dalam Alquran dan hadis. ”Maka patutkah aku mencari hakim selain daripada Allah, padahal Dialah yang telah menurunkan kitab (Alquran) kepadamu dengan terperinci?” (QS Al An’aam: 114).

Keridaaan seseorang dengan Muhammad sebagai nabi diwujudkan dengan mencintainya, mengikuti tuntunan dan sunah-sunahnya, tidak mengakui adanya nabi setelahnya, menerima apa yang diputuskan oleh Rasulullah.

Allah SWT berfirman: Tetapi tidak, demi Tuhanmu, mereka tidak beriman sebelum mereka memintamu menjadi penengah atas segala persengketaan di antara mereka, kemudian dalam hati mereka tak terdapat keberatan atas keputusanmu dan mereka menerima dengan sepenuh hati (QS An-Nisa‘: 65).

Rida dalam menghadapi kesulitan dan musibah adalah menerima dengan ikhlas keadaan ekonomi, suku,  anak laki-laki maupun perempuan, keadaan suami/istri dengan segala kekurangannya. Rasulullah bersabda,”Sungguh menakjubkan perkara seorang mukmin. Semua perkara (yang menimpanya) adalah kebaikan baginya dan tidaklah hal ini terjadi kecuali hanya pada diri seorang mukmin. Jika dia tertimpa kebahagiaan dia bersyukur maka hal ini adalah baik baginya. Dan jika tertimpa musibah dia bersabar maka itu juga baik baginya” (HR Muslim).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya