SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Rieke Diyah Pitaloka/google image/http://sidomi.com/wp-content

Rieke Diyah Pitaloka/google image/http://sidomi.com/wp-content

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

JAKARTA — Menyusul ricuh yang terjadi saat Talkshow kebakaran yang digelar TVOne, Rieke Diyah Pitaloka sebagai narasumber juru bicara Jokowi, menyatakan dia tidak mau berburuk sangka soal kebakaran apakah betul di kantong suara Jokowi. Ia menilai yang terpenting adalah soal perekonomian warga akibat kebakaran, bukan politik.

“Kebetulan saya jadi jubir tim kampanye Jokowi. Ini kan ada isu yang beredar bahwa terkait kebakaran terjadi di tempat tempat pemenangan Jokowi, maka kita diwawancara. Kebetulan live TVOne di tempat kebakaran di Jl Gotong Royong Pondok Bambu,” ujar Rieke Diyah Pitaloka dalam pesan singkat kepada wartawan, Kamis (23/8/20120).

Tetapi, menurut Rieke, dia tidak mau berburuk sangka soal kebakaran apakah betul di kantong suara Jokowi, karena masih suasana lebaran. Justru yang ia pikirkan adalah akibat dari kebakaran yang membuat perekonomian warga terbengkalai.

“Justru yang kita pikirkan di situ itu sentra industri furniture yang pengiriman barangnya untuk ASEAN. Dan itu perekonomian rakyat yang saya kira harusnya dipertahankan, dan juga membantu perekonomian negara seharusnya. Saya tidak bisa membayangkan orang balik lagi sudah ludes semua dan disitu paling tidak ada tiga ratus tenaga kerja belum ditambah merka yang kerja menjadi penjaga toko dan pengiriman segala macam,” tuturnya.

Ia menjelaskan, kericuhan yang terjadi saat berlangsung talkshow dirinya bersama beberapa narasumber di TVOne, terjadi saat di tengah percakapan muncul beberapa orang mengatasnamakan salah satu ormas. Mereka menuduh bahwa ia mengatakan kebakaran terjadi karena dibakar warga.

“Padahal tidak ada satu statment pun dari tim Jokowi untuk mengatakan demikian. Justru kami meminta untuk tidak bersuudzon gitu. Ormas tertentu yang mengatasnamakan mengatakan media brengsek. Saya secara pribadi orang muslim. Mereka meneriakan Allahu akbar ya saya juga bilang Allahu akbar,” kata Rieke.

Massa yang datang menurut Rieke lebih dari 20 orang dan mereka sangat emosi, bahkan ada satu orang dari anggota ormas itu yang mendekati dirinya. Sehingga akhirnya acara talkshow yang digelar di lokasi kebakaran itu harus dihentikan.

“Bahwa betul kita ada pertarungan untuk perebutan kekuasaan politik, tetapi kita tidak diajarkan untuk menghalalkan segala cara. Karena saya masih ingat apa yang saya katakan dan saya tidak menuduh warga yang membakar,” jelas Rieke

“Saya langsung diminta untuk meninggalkan lokasi, padahal saya ingin berdialog dengan mereka. Kita butuh dialog bukan kekerasan yang harus dilakukan untuk menyikapi perbedaan,” imbuhnya. JIBI/SOLOPOS/dtc

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya