SOLOPOS.COM - Ricardo Sitinjak (JIBI/SOLOPOS/Ponco Suseno)

Ricardo Sitinjak (JIBI/SOLOPOS/Ponco Suseno)

Mulai Selasa (6/9/2011), Ricardo Sitinjak, resmi menjabat menjadi Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Solo.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Sebagai orang nomor satu di jajaran Kejari Solo, membuat pria kelahiran di Jakarta, 26 Mei 1964 ini harus sigap dalam menyikapi setiap persoalan hukum.

Terlebih, hal tersebut berkaitan dengan pelayanan prima terhadap masyarakat Solo.

Memiliki motto pantang menunda-nunda waktu, Ricardo Sitinjak mengajak seluruh jajaran Kejari untuk profesional dalam bekerja.

Suami dari Surya M ini mengharapkan setiap pegawai di lingkungan Kejari Solo harus selalu mengedepankan tindakan preventif dibandingkan represif dalam menjalankan tugasnya.

“Kami ini bekerja untuk melayani masyarakat. Tujuannya, selain menegakkan keadilan juga menyadarkan masyarakat. Makanya, kalau bisa dilakukan tindakan preventif, kenapa harus dilakukan represif. Tapi, kalau memang sudah bebal, ya harus represif,” katanya saat ditemui Espos di ruang kerjanya, Rabu (14/9/2011).

Ayah dari Daniel Poris dan Angelica M Sitinjak ini memulai berkarier tahun 1985. Sejak tahun itu, dirinya selalu berpindah-pindah tugas, mulai di Jayapura, Serang, Jabar, Jakarta, Kalbar hingga Kota Solo.

Kendati selalu berpindah lokasi, tak menyurutkan langkah Ricardo untuk menjadi garda paling depan dalam menegakkan keadilan. Jabatan sebagai Kajari Solo saat ini sudah sepantasnya patut disyukuri.

Di waktu sebelumnya, Ricardo sama sekali tak pernah membayangkan bakal bertugas di Kota Bengawan.

“Saya belum pernah masuk Solo. Yang saya tahu, Solo itu sangat sakral karena sebagai pusatnya Jawa. Terus, masyarakatnya santun. Saya berharap, kedatangan saya dapat diterima di Solo. Sehingga, dapat memudahkan dalam menyelesaikan bertugas,” ujarnya.

Pengalaman bertugas di banyak kota itulah yang nantinya digunakan untuk mengemban amanah sebagai Kajari Solo.

“Saya akan kula nuwun dulu ke Muspida Solo. Saya belum cukup tahu tentang Solo dan bahasa Jawa. Saya akan terus berusaha mengenalinya. Informasi yang saya terima, katanya di Solo ada makanan yang patut dicoba, yakni thengkleng. Saya belum pernah merasakan itu. Info itu membuat saya semakin penasaran untuk mencoba,” katanya.

(Ponco Suseno)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya