SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Boyolali (Espos)--Sebanyak 4.082 jiwa yang berada di Desa Jrakah, Kecamatan Selo, dinilai paling rentan terdampak bencana alam, terutama erupsi Gunung Merapi.

Bencana lain yang mengancam adalah angin puting beliung, kebakaran hutan pada musim kemarau dan tanah longsor pada saat musim penghujan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kesimpulan tersebut berdasarkan pemetaan dan survei oleh Lembaga Bhakti Kemanusiaan Umat Beragama (LBKUB) Boyolali.

Ekspedisi Mudik 2024

Dari survei itu, diketahui masyarakat yang berada di lereng gunung teraktif di dunia itu minim pengetahuan terhadap gejala-gejala bencana alam.

“Kenyataan ini cukup mengkhawatirkan, karena mereka berada di jarak paling dekat dari bencana,” ucap Kadiv Lingkungan dan Bencana LBKUB, Subekan, Kamis (6/8).

Sebagai upaya mengurangi risiko bencana, peningkatkan kapasitas dan kemampuan masyarakat Desa Jrakah dalam berdampingan dengan alam, pihaknya mengadakan program latihan Community Based Disaster Preparedness (CBDP ) atau Kesiapsiagaan Bencana Berbasis Masyarakat dan Community Based Risk Reduction (CBRR) atau Pengurangan Risiko Berbasis Masyarakat.

Melalui program tersebut, masyarakat diharapkan dapat mengambil tindakan taktis dan strategis ketika menghadapi bencana di lingkungannya.

Subekan mengatakan, yang menjadi masalah, tidak sedikit masyarakat yang tersebar di 13 dukuh itu masih sulit diajak berubah. Kendati demikian, melalui pendekatan intensif secara bertahap, pihaknya optimistis akan mampu mengubah pola pikir masyarakat.

dwa

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya