Solopos.com, SUKOHARJO -- Ribuan warga dari sejumlah daerah berunjuk rasa di depan pintu gerbang PT Rayon Utama Makmur (RUM), Selasa (10/12/2019).
Mereka berdatangan sambil membentangkan spanduk berisi tuntutan dan ungkapan kekesalan mereka atas masalah bau limbah pabrik serat rayon itu yang hingga kini belum juga teratasi.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Sebagian pendemo juga memukul kentungan sebagai simbol tanda bahaya. Pantauan Solopos.com, Selasa, ribuan warga berkumpul di depan pintu gerbang pabrik serat rayon.
Pemuda Sukoharjo Nyolong Belasan Kali Demi Gaya Hidup dan Ngapelin Pacar
Mereka memulai aksi sekitar pukul 13.30 WIB. Sejumlah perwakilan warga berorasi di bak mobil pikap. Mereka menuntut penyelesaian kasus pencemaran lingkungan dan penutupan PT RUM.
Seorang tokoh masyarakat asal Desa Pengkol, Kecamatan Nguter, Tomo, mengatakan warga masih mencium bau busuk dari PT RUM. Bahkan, bau busuk merebak hingga wilayah Polokarto yang jaraknya puluhan kilometer.
Mayat Pria Dikerubuti Lalat di Ngalas Klaten Ternyata Dibunuh Anak Kandungnya
"Setiap hari, anak-anak menghirup bau busuk. Ini terjadi sejak PT RUM beroperasi pada 2017," kata dia, Selasa.
Warga meneriakkan yel-yel minta penutupan PT RUM yang belum dapat menangani limbah udara secara tuntas. Manajemen PT RUM diminta memperhatikan aspirasi dan suara warga. Saat berita ini diunggah aksi demo masih berlangsung.