SOLOPOS.COM - Ketua Panitia Peringatan Hari Santri Nasional 2017 di Gunungkidul Taufik Ahmad Sholeh (kanan nomor dua) saat menjelaskan tentang rangkaian peringatan di angkringan Kopiteam, Kepek, Wonosari. Jumat (20/10/2017). (David Kurniawan/JIBI/Harian Jogja)

Perayanan Hari Santri Nasional di Gunungkidul di tahun ini bakal lebih meriah dibandingkan penyelenggaraan di tahun lalu

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL – Perayanan Hari Santri Nasional di Gunungkidul di tahun ini bakal lebih meriah dibandingkan penyelenggaraan di tahun lalu. Rencananya pada Minggu (22/10/2017) malam akan diselenggarakan pentas seni teatrikal bertema Santri Berajut Kebhinekaan oleh 1.000 santri dari Pondok Pesantren di Gunungkidul.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Ketua Panitia Peringatan Hari Santri Nasional Gunungkidul 2017, Taufik Ahmad Sholeh mengatakan telah menyiapkan beberapa rangkaian acara. Di puncak peringatan yang jatuh pada Minggu (22/10/2017) besok, akan digelar doa istighosah di Alun-Alun Kota Wonosari dan juga pentas seni rebana oleh 1.000 santri.

Selanjutnya pada Minggu malam akan diadakan pentas seni teatrikal dengan menerjunkan 1.000 santri yang digelar di jalanan depan Rumah Dinas Bupati Gunungkidul. “Semua sudah kami persiapkan dan mudah-mudahan acara perayaan dapat berjalan dengan lancar,” kata Taufik kepada wartawan, Jumat (20/10/2017).

Menurut dia, untuk pentas seni teatrikal akan bertema Kiblat Bumi Nusa dengan lakon Santri Merajut Kebhinekaan. Tema utama dari seni teatrikal ini berkisah tentang perjuangan para santri dalam rangka memperebutkan kemerdekaan Indonesia.

“Perjuangan mereka akan digambarkan pada drama kolosal megah ini. Untuk para santri bermain merupakan gabungan dari Pondok Pesantren Darul Quran dan Al Mumtaz,” ujar Taufik.

Menurut dia, tujuan dilaksanakan kegiatan ini tidak lain untuk membangun kesadaran kolektif tentang kebangsaan dan membumikan budaya santri dalam pembangunan. Selain itu, juga sebagai upaya menjaga konsistensi dan menumbuhkan kesadaran berbangsa dalam bingkai Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika.

“Untuk acara peringatan kami juga menggandeng seluruh umat beragama yang ada di Gunungkidul,” imbuhnya.

Sementara itu, Ketua Forum Lintas Iman Gunungkidul Aminudin Azis mengatakan, perayaan Hari Santri Nasional merupakan upaya sebagai memperkuat persatuan dan kesatuan.

Oleh karenanya kegiatan ini tidak hanya diikuti oleh para santri, namun juga diikuti oleh pemeluk agama yang lain. “Nanti ada sekitar 500 relawan dari umat beragama yang ikut dalam pelaksanaan pentas seni teatrikal,” katanya.

Menurut Azis, pentas seni yang melibatkan ribuan peserta ini tidak akan menggangu ketertiban umum. Dia menegaskan, meski dilaksanakan di jalan, namun kegiatan tersebut aman sehingga arus lalulintas tidak akan terganggu. “Kenapa kami pilih jalan di depan rumah dinas bupati, sebab ini bukan jalan utama sehingga tidak mengganggu kelancaran lalulintas,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya