SOLOPOS.COM - Inilah salah satu foto Nadila yag dinilai menyinggung Polri (primaironline.com)

Karanganyar (Espos)–Selama dua hari, sejak Selasa (17/11), seluruh PNS di Karanganyar diwajibkan mengenakan pakaian adat Jawa. Untuk laki-laki mengenakan beskap dan perempuan mengenakan kebaya. Puncaknya, upacara peringatan Hari Jadi Kabupaten Karanganyar yang dipusatkan di alun-alun juga digelar dalam balutan nuansa Jawa.

Para petugas serta ribuan peserta upacara mengenakan baju pakaian adat Jawa. Bukan hanya itu saja. Tata caranya pun menggunakan bahasa pengantar bahasa Jawa. Total sebanyak 7.794 orang peserta dari seluruh kecamatan mengikuti upacara ini. Uniknya, mereka semua mengenakan pakaian adat Jawa, yang sebagian dikombinasikan dengan batik asli Karanganyar.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Para petugas upacara mengenakan baju khas prajurit Kraton Kasunanan Surakarta. Dalam upacara ini, Kapten (Inf) Wuryanto dari Kodim 0727/Karanganyar bertindak sebagai komandan upacara. Sedangkan inspektur upacara adalah Bupati Karanganyar Rina Iriani.

Saat panji kebesaran Karanganyar dibawa petugas memasuki lapangan, komandan upacara pun memberi aba-aba selayaknya prajurit Kraton yang hendak memberi hormat. Aba-aba yang terkesan asing ini tak pelak membuat para peserta menahan geli.

Usai upacara, Bupati menandatangani beberapa prasasti peresmian proyek seperti Plaza Palur serta perangko dan amplop khusus edisi ulang tahun Karanganyar. Sebagai hiburan, ditampilkan tarian Kencar-kencar yang menjadi tarian khas Bumi Intanpari oleh sebanyak 3.935 orang penari dari kalangan pelajar SD hingga SMA.

Tarian ini diiringi alunan musik lesung Nusantara, yang juga produk asli Karanganyar. Perlu diketahui, tarian dan iringan musik lesung ini juga pernah dipentaskan di Istana Negara pada saat upacara Hari Kemerdekaan RI 17 Agustus lalu.

Atas kegiatan ini, Museum Rekor Indonesia (MURI) langsung mencatatnya sebagai rekor baru dan memberikan dua penghargaan sekaligus. Pertama, untuk kategori upacara dengan peserta mengenakan pakaian adat Jawa terbanyak. Penghargaan kedua untuk kategori tari Kencar-kencar dengan jumlah penari terbanyak. Kedua penghargaan rekor MURI itu diserahkan oleh Representatif MURI, Sri Widawati, kepada Bupati Rina Iriani selaku pelopor kegiatan.
dsp

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya