JAKARTA—Pemerintah Amerika Serikat (AS) menempatkan 2.500 pasukan marinir di Darwin, Australia. Lokasi itu hanya berjarak 820 kilometer dari wilayah Indonesia. Namun Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Marciano Norman yakin penempatan pasukan itu tidak bertujuan mengganggu kedaulatan RI.
“Kita harus yakin itu tidak akan mengganggu NKRI,” jelas Marciano di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (29/11).
Promosi Kisah Inspiratif Ibru, Desa BRILian Paling Inovatif dan Digitalisasi Terbaik
Marciano juga menjelaskan, Presiden SBY juga telah menyampaikan pandangannya bahwa sikap AS dan Australia itu harus dihormati. Semuah harus disikapi positif.
“Bahwa itu adalah untuk kepentingan kemanusiaan dan untuk kepentingan bermanfaat menanggulangi bencana,” jelasnya.
Sebelumnya pihak AS juga menyangkal bahwa penempatan pasukan itu terkait dengan Indonesia, khususnya Papua. Duta Besar (Dubes) AS untuk Indonesia Scot Marciel menegaskan bahwa kekhawatiran tersebut tidak berdasar.
“Ini tidak ada hubungan sama sekali dengan Papua. Sikap pemerintah AS sejak dulu adalah mendukung kedaulatan Indonesia jadi tidak ada hubungan dengan hal itu,” tegas Marciel kepada para wartawan di Kedubes AS, Jl Medan Merdeka Selatan No 3-5, Jakarta, Selasa (22/11).(dtc)