Solopos.com, JOHOR BAHRU – Seluruh sekolah yang berada di Kota Pasir Gudang, Malaysia diliburkan setelah Maret lalu terjadi insiden pembuangan limbah ilegal bekas pengolahan ban karet yang berjumlah 20 sampai 40 ton di Sungai Kim Kim.
Dilansir dari CNA, Selasa (25/6/2019), sekolah diliburkan selama 3 hari untuk mencegah lebih banyak korban berjatuhan. Sudah banyak gejala sesak napas dan muntah-muntah, setidaknya 2.700 orang telah dirawat di rumah sakit karena menghirup polusi limbah di Sungai Kim Kim.
Promosi Cerita Penjual Ayam Kampung di Pati Terbantu Kredit Cepat dari Agen BRILink
Menurut Azman Adnan selaku Ketua Kementerian Pendidikan Malaysia, penutupan sekolah selama 3 hari bertujuan memudahkan petugas mengukur daerah yang terkontaminasi limbah. Para guru dan staff sekolah juga diminta memberikan informasi mengenai tidak aktifnya kegiatan belajar mengajar selama 3 hari ke depan
“Sekitar 111 SD dan SMP, tiga universitas, 14 homeschooling, 347 TK,” tambah Adnan mengenai informasi jumlah lembaga pendidikan di daerah Pasir Gudang.
Populasi kota Pasir Gudang saat ini mencapai 300.000 penduduk. Insiden polusi ini menjadi perhatian sejak 15 murid dari salah satu sekolah di Pasir Gudang mengalami sesak napas dan mual pada Selasa lalu.
Sampai saat ini sudah ada 9 tersangka yang ditangkap terkait dengan pembuangan limbah ilegal di Sungai Kim Kim.