SOLOPOS.COM - Warga berebut gunungan durian dalam puncak Festival Durian Candimulyo di Lapangan Candimulyo, Kabupaten Magelang, Sabtu (17/3/2018). (Harian Jogja/Nina Atmasari)

Warga rela alami luka demi mendapatkan durian

Harianjogja.com, MAGELANG-Ribuan orang berebut 19 gunungan durian dalam puncak Festival Durian Candimulyo di Lapangan Candimulyo Kabupaten Magelang, Sabtu (17/3/2018).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sejumlah warga bahkan sampai terluka dan kesakitan akibat terkena duri kulit durian. Seperti yang dialami Dharma, 21, warga Kota Magelang yang sengaja datang ke lokasi tersebut untuk mendapatkan durian gratis. “Ini sedikit luka karena tertusuk duri, tapi enggak apa-apa,” katanya sambil menunjukkan sejumlah luka di telapak tangannya.

Pria yang sudah dua kali datang ke garebek durian itu mengaku dalam kedatangan sebelumnya, ia membawa kaus tangan tetapi kali ini ia lupa. Meski demikian, ia mengaku puas karena bisa mendapatkan sebuah durian besar. “Senang bisa dapat durian yang besar. Tadi ambil di puncak gunungan. Mau saya bawa pulang,” katanya.

Ketua panitia kegiatan Triyono menyebutkan, 19 gunungan merupakan jumlah desa yang ada di Kecamatan Candimulyo. Setiap desa diwajibkan membuat satu gunungan. Sebelum diperebutkan, gunungan terlebih dahulu dinilai dan dikirab sepanjang sekitar satu km dari SMP 1 Candimulyo menuju lapangan tersebut.

Adapun dari hasil penilaian, gunungan buatan Desa Giyanti mendapatkan nilai tertinggi karena menggunakan durian terbanyak sehingga menghasilkan gunungan terbesar. Gunungan itu terbuat dari sedikitnya 120 buah durian.

“Gunungan ini tidak ikut diperebutkan, tetapi akan dipamerkan hingga akhir kegiatan festival. Silakan kalau mau dibuat selfie-selfie dahulu,” katanya.

Festival durian yang telah dimulai Jumat (16/3/2018) itu masih akan berlangsung hingga Minggu (18/3/2018). Agenda pada hari sebelumnya adalah lomba membuat olahan makanan durian. Adapun agenda yang akan berlangsung hingga hari terakhir adalah bazaar durian. Ribuan durian khas Candimulyo tersedia di puluhan stan di lapangan tersebut.

Triyono menyebutkan, di Kecamatan Candimulyo terdapat 12.272 batang pohon durian dengan luasan lahan 97 hektare, tersebar di 19 desa. Pada musim buah seperti ini, setiap pohon bisa menghasilkan 75-100 durian. Adapun tanaman yang berusia di atas 40 tahun, bisa menghasilkan lebih dari 400 durian bahkan ada yang mencapai 1.000 durian.

Dengan potensi tersebut, kini durian telah menjadi ikon wilayah Candimulyo. Kegiatan festival tersebut digelar sebagai ungkapan syukur atas nikmat Tuhan berupa potensi alam yang telah berhasil mengangkat kawasan tersebut menjadi lebih baik dalam segala bidang. Warga berharap bisa mewujudkan Candimulyo sebagai desa wisata durian.

Pelaksana tugas Sekretaris Daerah Kabupaten Magelang Eko Triyono menyebutkan, durian Candy dari Candimulyo memiliki nilai khas yang membuat beda dengan durian daerah lain. “Keunikan inilah yang membuat durian dari kawasan ini dicari dan Candimulyo didatangi warga dari berbagai daerah untuk berburu durian,” katanya.

Ia mengapresiasi warga 19 desa di Candimulyo yang bisa menyelenggarakan festival tersebut. Menurutnya, kegiatan garebek durian tersebut luar biasa, dan menjadi sarana promosi yang mengena dari berbagai aspek seperti ekonomi dan pariwisata.

“Festival durian telah menjadi ikon wisata Candimulyo seperti yang diharapkan warga, dan kini tinggal memeliharanya agar berkembang semakin baik. Perkembangan ini diharapkan dapat menurunkan angka kemiskinan di wilayah ini,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya