SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solo (Solopos.com) – Sedikitnya 10.000 orang diperkirakan mengikuti kirab dalam rangka Kongres Kebangkitan Ekonomi Indonesia (KKEI), Minggu (26/6) mulai pukul 06.00-09.00 WIB.

Kirab tersebut melibatkan para usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) peserta ekspo produk lokal, mahasiswa, pelajar dan masyarakat umum. Kirab mengambil rute Pendapi Gede Balaikota Solo hingga Lapangan Kota Barat.

Promosi BRI Catat Setoran Tunai ATM Meningkat 24,5% Selama Libur Lebaran 2024

Menurut Ketua Panitia KKEI, Adib Ajiputra, kirab akan mengawali agenda hari terakhir KKEI. Selanjutnya, pada Minggu siang, pihaknya akan mendeklarasikan gerakan Beli Indonesia sekaligus menyampaikan pada public rekomendasi KKEI. “Rekomendasi itu untuk semua kalangan, baik pemerintah, pengusaha, ibu rumah tangga, mahasiswa, juga masyarakat umum,” jelas Adib, saat ditemui, Jumat (24/6/2011).

Adib menambahkan, gerakan Beli Indonesia telah mendapatkan dukungan dari kalangan pondok pesantren. Menurutnya, dalam kesempatan menjadi pembicara talkshow di acara ini, Jumat (24/6/2011), Pimpinan Pondok Pesantren Modern Gontor, KH. Abdullah Syukri Zarkasyi, menyatakan akan menyosialisasikan gerakan tersebut di hadapan para santri. “Santri adalah generasi muda penerus bangsa. Jika gerakan ini sudah ditanamkan pada mereka sejak dini tentu ke depan Beli Indonesia sudah berjalan dengan sendirinya,” ungkap dia.

Lebih jauh, sejumlah tokoh menjadi narasumber dalam acara KKEI Jumat. Di antaranya Ustaz Yusuf Mansur, Syukri Zarkasyi, dan Walikota Solo, Joko Widodo (Jokowi). Masing-masing menyampaikan dukungan atas gerakan Beli Indonesia. Banyaknya dukungan memberikan optimisme pada penggagas gerakan ini, yang juga Presiden Indonesian Islamic Business Forum (IIBF), Heppy Trenggono, optimistis dalam tiga tahun ke depan efek dari gerakan Beli Indonesia akan terasa.

Heppy pun berharap pemerintah segera merespons gerakan yang berasal dari masyarakat ini dengan mengambil kebijakan yang mendukung pengembangan dan melindungi produk-produk lokal. Kebijakan pasar bebas dengan sejumlah negara yang telah ditetapkan pun, menurut dia, perlu dikoreksi dengan melihat apakah masyarakat siap menerima pasar terbuka tersebut.

tsa

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya