SOLOPOS.COM - Limbah kelapa menumpuk di tepi Jl. Sultan Agung di wilayah Bagan, Nglorog, Sragen, Senin (28/6/2021). (Solopos.com/Moh Khodiq Duhri)

Solopos.com, SRAGEN — Puluhan ribu limbah batok dan sabut kelapa memenuhi tepi Jl Sultan Agung tak jauh dari tempat pembuangan sampah (TPS) Bagan, Nglorog, Sragen.

Pantauan Solopos.com di lokasi, Senin (28/6/2021), ribuan limbah kelapa itu menumpuk dengan ketinggian antara 50 cm hingga 1 meter sepanjang sekitar 500 meter di selatan jalan yang berbatasan langsung dengan jalur kereta api (KA).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Baca juga: Istri Meninggal Saat Jenazah Suami Positif Covid-19 Diberangkatkan ke Makam di Sragen

Sebagian limbah kelapa yang sudah kering sudah tertata rapi, namun sebagian limbah belum kering dan menumpuk tidak beraturan. Limbah batok dan kulit kelapa itu sudah bertahun-tahun menumpuk di lokasi.

“Banyak sekali warga yang membuang limbah kelapa itu di sini, terutama mereka para pedagang es degan. Limbah kelapa itu biasanya ada yang ambil kalau sudah kering,” ujar Surtono, 45, warga Pilangsari kepada Solopos.com, di lokasi.

Baca juga: 1 Sekolah & 3 Rumah di Jatipuro Karanganyar Rusak Diterjang Angin Kencang

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sragen, Samsuri, mengatakan limbah kelapa itu sudah lama ingin dibersihkan oleh petugasnya di lapangan. Sejumlah truk sudah siap mengangkut limbah kelapa itu. Akan tetapi, upaya itu urung dilakukan karena tidak diperbolehkan oleh warga yang menjual limbah kelapa itu.

“Mau diangkut tidak boleh. Katanya limbah kelapa itu bisa dijual Rp4.000/bungkus kresek. Tapi kalau dibiarkan menumpuk di tepi jalan seperti itu, kami tidak membolehkan. Ke depan, akan kami larang warga membuang limbah kelapa di lokasi. Kalau mau buang ya ke TPS-nya,” ujar Samsuri.

Baca juga: Mayat Wanita di Purwantoro Wonogiri Diduga Korban Pembunuhan, Polisi Curigai Orang Ini

Samsuri menegaskan, meski kerap overload, DLH Sragen tidak akan menutup TPS Bagan. Ini sekaligus meluruskan isu tidak benar di media sosial yang menyebutkan TPS itu akan ditutup dalam waktu dekat.

Selain lokasinya yang cukup jauh dari permukiman penduduk, kata Samsuri, itu adalah satu-satunya TPS yang tersisa di wilayah Kelurahan Sragen Wetan dan Nglorog.

“Dua TPS terdekat sudah ditutup yakni TPS di pojok LP [Lembaga Pemasyarakatan] dan TPS perikanan. Kalau TPS Bagan ditutup, lalu warga mau buang sampah ke mana lagi?” terang Samsuri.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya